TIMES JATIM, JOMBANG – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, semakin mengkhawatirkan. Sebagai langkah pencegahan, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang mengumumkan penutupan sementara aktivitas di pasar hewan mulai Jumat (17/01/2025).
Penutupan ini berdampak langsung pada pasar hewan di Desa Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang yang terlihat sepi dari aktivitas jual beli.
Biasanya, ratusan sapi diperdagangkan di pasar tersebut, namun saat ini situasi berubah drastis akibat wabah PMK. Rebo, seorang pedagang sapi, mengaku kesulitan akibat penutupan pasar hewan.
“Kalau pasar hewan ditutup, kami susah. Tadi saya bawa dua ekor sapi, tapi tidak laku, jadi saya bawa pulang lagi,” ungkapnya dengan kecewa.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan Jombang, Mohamad Saleh, menjelaskan bahwa penutupan pasar hewan ini merupakan hasil keputusan bersama dengan Penjabat (PJ) Bupati Jombang sebagai bentuk tanggap darurat terhadap wabah PMK.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk mencegah penyebaran lebih luas," terangnya.
Sosialisasi terkait penutupan pasar hewan juga sudah dilakukan kepada para pedagang dan peternak, serta pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan hewan.
"Alhamdulillah, semua pihak mendukung langkah ini untuk menekan penyebaran PMK," tambah Saleh.
Berdasarkan data terbaru, kasus PMK di Kabupaten Jombang telah mencapai 686 kasus, dengan 249 sapi masih dalam kondisi sakit dan 46 ekor dilaporkan mati.
Penutupan pasar hewan ini akan diikuti dengan penyemprotan disinfektan di pusat-pusat berkumpulnya hewan, termasuk pasar hewan Kabuh.
Sebagai upaya lanjutan, Dinas Peternakan juga memprioritaskan vaksinasi massal terhadap ternak sapi.
"Kami telah menerima bantuan vaksin sebanyak 7.050 dosis dari pemerintah pusat. Namun, dengan populasi sapi yang mencapai 70 ribu ekor di Jombang, masih diperlukan tambahan vaksin untuk memenuhi kebutuhan," pungkas Saleh. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kasus PMK Semakin Banyak, Pedagang Sapi Keluhkan Penutupan Pasar Hewan
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Deasy Mayasari |