TIMES JATIM, PAMEKASAN – Calon Gubernur Jawa Timur Terpilih, Khofifah Indar Parawansa takziyah ke rumah duka keluarga besar almarhumah Hj Siti Khadijah, ibunda Prof. Dr. Mahfud MD, di Pamekasan, Jumat (17/1) petang.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar Prof Mahfud MD.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kita semua menyampaikan duka cita, atas wafatnya ibunda Prof Mahfud MD. Bahwa kondisi meninggalnya Hj Siti Khodijah ini sesungguhnya seperti yang beliau inginkan yaitu usai sholat subuh di hari jum'at,” ujar Khofifah.
“Bahwa beliau ingin saat dipanggil, beliau dalam keadaan setelah salat. Dan itu terkabul dimana beliau wafat setelah salat subuh. Selain itu beliau ingin jikalau nanti wafat, dipanggil Allah di hari Jumat. Dan itu juga terwujud. Hari ini hari Jumat, tepatnya 17 Rajab. Mudah-Mudahan itu menjadi penanda amalan beliau diterima Allah dan semua khilafnya diampuni Allah serta meninggalnya husnul khotimah,” imbuh Khofifah.
Dalam suasana haru, Khofifah turut bergabung bersama keluarga besar, kerabat, dan masyarakat yang hadir untuk mendoakan almarhumah. Takziyah juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat lintas elemen.
Di kesempatan ini, Khofifah juga mengapresiasi keteladanan almarhumah sebagai seorang ibu yang berhasil mendidik putra-putrinya menjadi tokoh-tokoh yang memberi kontribusi terbaik untuk negeri ini.
“Almarhumah adalah sosok ibu yang luar biasa. Beliau telah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa, salah satunya Prof. Mahfud MD. Selain itu kita tahu bersama putri beliau Prof Dr Siti Marwiyah juga adalah Rektor Unitomo Surabaya,” kata Khofifah.
Berhasil melahirkan dan mendidik tokoh bangsa, tentunya dikatakan Khofifah, almarhumah Hj Siti Khadijah adalah sosok teladan yang penuh kasih dan sayang.
Serta menjadi teladan nyata bagaimana seorang ibu yang mampu memberikan pendidikan moral, agama, dan karakter yang kuat kepada anak-anaknya, sehingga menghasilkan generasi yang berkontribusi besar bagi bangsa.
“Keteladanan almarhum Ibu Hj Siti Khadijah akan selalu dikenang, dan nilai-nilai yang beliau ajarkan akan terus disemai oleh putra-putri beliau dan keluarga,” tambah Khofifah.
Di akhir takziyahnya, Khofifah kembali mendoakan agar almarhumah diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta kekuatan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Hj. Siti Khadijah wafat pada Jumat, 17 Januari 2025, bertepatan dengan 17 Rajab 1446 H. Beliau tutup usia di usianya yang ke-94 tahun.
“Semoga Allah SWT mengampuni segala hilaf beliau, menerima amal ibadahnya, dan memberikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Di sisi lain, dalam wawancara dengan media, Prof Mahfud MD menyatakan dukanya mendalam atas wafatnya ibunda tercinta. Meski begitu, ada satu hal yang membuatnya terhibur.
“Kami sangat sedih tapi juga gembira. Karena Ibu kami ini sudah 94 tahun dan meninggalnya alhamdulillah tidak merepotkan banyak orang. Seperti minta makan, seperti pamitan lalu tidur lalu meninggal dunia. Mudah-mudahan ini menandakan bahwa beliau meninggal dalam keadaan yang damai,” kata Mahfud MD.
Ia kemudian menukil sebuah ayat dalam Alquran. Bahwa Allah berfirman tidak ada manfaatnya semua yang dimiliki manusia. Baik harta, anak, maupun istri. Yang bermanfaat adalah amalan yang dilakukan semasa hidup. Karena hanya amalan yang bisa mengantarkan manusia mati dalam damai.
“Ibu saya meninggal dalam kondisi yang tidak merepotkan orang dan tidak merepotkan keluarga sehingga saya terhibur ibu saya meninggal dalam keadaan insya allah damai. Saya sampaikan terima kasih semua yang takziyah, di sini juga hadir Ibu Khofifah, semua keluarga tetangga dan semuanya. Saya terima kasih atas takziyahnya,” pungkas Mahfud MD. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Takziyah Ibunda Prof Mahfud MD, Khofifah: Insya Allah Husnul Khotimah
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Deasy Mayasari |