https://jatim.times.co.id/
Berita

PMK di Pacitan Masih Berpotensi Melonjak, Zero Kasus Berat Diwujudkan

Senin, 20 Januari 2025 - 15:24
PMK di Pacitan Masih Berpotensi Melonjak, Zero Kasus Berat Diwujudkan Pemberian vaksin kepada sapi sehat di Pacitan mencegah terpapar PMK. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Plt. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Pacitan, Agus Rustamto, menyatakan bahwa kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pacitan masih berpotensi mengalami lonjakan pada Januari 2025. Hingga saat ini, upaya menuju zero kasus dinilai masih sulit diwujudkan.

“Kalau untuk menuju zero kasus, saat ini masih berat. Januari masih ada kemungkinan terjadi lonjakan kasus,” ujar Agus pada Senin (20/1/2025).

Sebagai langkah awal, DKPP Pacitan telah menerima sebanyak 7.000 dosis vaksin PMK. Namun, Agus mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi mengalami kendala akibat minimnya dana operasional.

“Masalahnya, tidak ada dana operasionalnya. Jadi, sampai sekarang petugas penyuntik masih melakukan sosialisasi ke desa-desa dan kelompok ternak agar pelaksanaan vaksin bisa dibantu,” jelasnya.

Vaksinasi hanya diberikan kepada sapi yang sehat, sementara sapi yang sudah terpapar PMK mendapat perawatan berupa pemberian vitamin dan peningkatan sanitasi kandang. Agus menegaskan, kandang harus dibersihkan setiap pagi dan sore agar kondisi sapi tetap terjaga.

vaksin-2.jpgPlt. Kabid PKH DKPP Pacitan, Agus Rustamto. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Sejak Selasa (7/1/2025), aktivitas pasar hewan di Pacitan dihentikan total hingga Selasa (21/1/2025). Kebijakan ini diterapkan untuk memutus rantai penularan PMK yang berpotensi meningkat melalui lalu lintas ternak.

“Lalu lintas ternak kami pastikan berhenti total sampai sekarang. Kami juga menyesuaikan dengan kabupaten sekitar seperti Wonogiri dan Ponorogo. Kalau yang lain masih tutup, lalu kami buka pasar hewan sendiri, ya lucu,” tegas Agus.

Meski begitu, petani tetap diperbolehkan menjual ternaknya langsung dari kandang masing-masing.

Data Kasus PMK di Pacitan
Hingga saat ini, tercatat ada 1.050 kasus PMK di Pacitan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 817 ekor sapi masih sakit, 70 sembuh, 63 dipotong paksa, dan 100 ekor mati. 

Tidak ada penambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir. Kecamatan Pacitan menjadi wilayah dengan kasus terbanyak karena padat penduduk dan tingginya lalu lintas ternak.

“Penyuntikan vaksin sudah dimulai sejak dua hari lalu dan difokuskan di daerah dengan jumlah ternak terbanyak, seperti Kecamatan Pacitan,” tambahnya.

DKPP Pacitan memperkirakan, jika sesuai teori, jumlah kasus PMK akan menurun pada awal Februari 2025. Namun, Agus berharap tidak sampai ada status darurat, terlebih menjelang Idulfitri.

“Semoga tidak ada status darurat terlebih mendekati Lebaran,” harapnya.

Agus menambahkan, kebijakan penutupan pasar hewan akan terus dievaluasi dengan mempertimbangkan perkembangan di wilayah sekitar.

 “Seperti Kabupaten Wonogiri, sebelum ada zero kasus, penutupan pasar tetap diminta berlanjut. Kami juga menyesuaikan itu,” jelasnya.

Kasus PMK di Pacitan telah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Namun untuk menuju zero kasus, rupanya masih berat dicapai. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.