TIMES JATIM, MALANG – U.S. Dairy Export Council (USDEC) secara resmi meluncurkan U.S.–Indonesia Dairy Partnership Program (USIDP) di Jawa Timur pada Selasa, 23 Juli 2025, di Grand Mercure Malang Mirama. Program ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara USDEC dan Universitas Brawijaya serta penyelenggaraan seminar internasional bertema "Indonesia Dairy Farming Scale-Up Strategy".

Program USIDP merupakan bentuk kemitraan antara USDEC, New Mexico Department of Agriculture (NMDA), New Mexico State University (NMSU), dan DairyPro Indonesia. Jawa Timur dipilih sebagai lokasi ekspansi program setelah keberhasilannya di Jawa Barat, dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas peternak lokal agar mampu memenuhi standar global dan mendukung ketahanan pangan nasional, termasuk program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis.

"Kami sangat antusias untuk membawa program USIDP ke Jawa Timur yang merupakan salah satu sentra produksi susu di Indonesia," ujar Jonathan Gardner, Senior Vice President of Market Access and Regulatory Affairs USDEC.

Melalui kemitraan pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan industri susu di Indonesia. "Serta mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat," lanjutnya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., turut menyambut baik kolaborasi strategis ini.  Dia menuturkan bahwa Universitas Brawijaya berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia.

"Kemitraan dengan USDEC, NMDA, dan NMSU ini akan menjadi jembatan penting bagi akademisi, peneliti, dan peternak sapi perah untuk bersama-sama mendorong kemajuan industri susu nasional, khususnya di Jawa Timur,” ujarnya.

Seminar internasional yang menyertai peluncuran program menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr. Drh. Agung Suganda, M.Si., menyampaikan keynote speech mengenai Rencana Strategis Susu Indonesia.

Adapun topik lain yang dibahas meliputi transformasi sistem peternakan mikro-menengah untuk mencapai standar global, prospek industri susu dalam mendukung program makan bergizi gratis, hingga penguatan pendidikan vokasional untuk peternak.

Sebelum peluncuran resmi, telah diselenggarakan pelatihan untuk 40 peternak sapi perah dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) pada 21 Juli, yang berfokus pada materi dasar seperti kebutuhan air dan biologi sapi perah. Kemudian pada 22 Juli, sebanyak 20 pelatih dari Jawa Tengah dan Jawa Timur mengikuti Training of Trainer dengan materi seputar metode pelatihan yang menarik dan aplikatif bagi peternak.

Sesi seminar juga menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti drh. Cecep Muhammad Wahyudin, SH., MH. dari KADIN yang membahas penguatan rantai pasok susu nasional, Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES. dari Universitas Brawijaya yang memaparkan pemanfaatan teknologi molekuler dalam peternakan sapi perah, serta Evi Zainal Abidin, B.Comm, Ketua KUTT "Suka Makmur" dan Sekretaris GKSI Jawa Timur yang mendorong koperasi susu sebagai pilar penting menuju “Indonesia Emas”.

Dengan diluncurkannya USIDP di Jawa Timur, diharapkan terjadi percepatan transformasi industri susu Indonesia yang lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu memenuhi kebutuhan gizi nasional. Program ini juga mempererat kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam sektor agribisnis dan pendidikan vokasional peternakan. (*)