TIMES JATIM, SURABAYA – Orang tua memiliki peran penting dalam mengoptimalkan perkembangan bakat anak. Demikian ungkap Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Surabaya Syaiful Bahri.

Ia menegaskan pentingnya orang tua mendukung perkembangan anak sejak usia dini melalui ajang positif seperti panggung pencarian bakat sebagai bagian upaya memberikan 10 hak anak. Seperti pendidikan, rekreasi dan perlindungan. Kesemuanya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Talkshow Unleash Your Inner Star persembahan Kino Indonesia, Minggu (8/9/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Ada delapan multiple intelligent yang dikembangkan. Bisa musik, interpersonal, kinestetik dan lainnya. Biarkan mereka berani untuk ngomong dan mengeluarkan pendapat, tidak hanya sebagai peniru," katanya saat mengisi Talkshow Unleash Your Inner Star - The Rising Kids Kino Indonesia di Ciputra World Mall Surabaya, Minggu (8/9/2024).

Pada kesempatan ini Syaiful juga mengapresiasi acara The Rising Kids Kino Indonesia yang telah memberikan wadah unjuk semua bakat anak tanpa terkecuali. Semua anak bebas menunjukkan talenta mereka. Ada yang senang mewarnai, menyanyi, fashion show dan lainnya. Setiap anak mempunyai keunikan. 

The Rising Kids Kino Indonesia sendiri mempertarungkan 30 bakat anak-anak di Surabaya. Seperti musik hingga peragaan busana.

Acara itu bertujuan memberi wadah bagi anak-anak agar bisa mengeksplorasi bakat masing-masing sehingga muncul kepercayaan diri dan pada akhirnya mampu memupuk kompetisi secara sehat.

Program ini berjalan di 30 sekolah di Surabaya. Terbuka untuk seluruh siswa dengan total partisipan 10 ribu anak. Surabaya merupakan kota ketiga The Rising Kids setelah Jakarta dan Bandung.

"Buat kami ajang ini menjadi wadah untuk berani mengekspresikan diri," kata Chief Commercial Officer Food & Beverage Kino, Nurindra Prawarianto.

Rensia Sanvira, mom influencer asal Surabaya bercerita bahwa orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter serta kepribadian anak. Sebab semua itu menentukan kesuksesan masa depan mereka.

"Setiap bakat anak perlu dilatih sesuai kemampuan mereka," kata Rensia.

Acara seperti lomba The Rising Kids dinilai dapat mengasah bakat mereka lebih baik di samping juga membantu peran orang tua untuk mengarahkan putra-putri tercinta.

Rensia juga menyebut jika bakat adalah sebuah berkah dari lahir, sementara minat muncul sesaat atau ikut-ikutan saja. Bakat dapat diamati berdasarkan observasi. 

"Seorang ibu harus memiliki insting terhadap bakat anak yang merupakan anugerah Tuhan. Misal anak hobi coret-coret sampai menunjukkan progress lebih baik," kata Rensia.

Rensia biasanya memberikan waktu toleransi selama tiga bulan saat anaknya memilih sebuah les non formal. Jika progress terus meningkat, ia akan meneruskan ke jenjang lebih fokus sebagai bentuk dukungan sehingga ia sangat antusias ketika The Rising Kids hadir sebagai sebuah wadah pencarian bakat.

Senada, Tabitha Neema Christy, Founder Komunitas Wepose (We Different But One Purpose) Surabaya, sebuah kelompok yang fokus pada anak-anak marginal turut menyambut baik kolaborasi bersama Kino Indonesia untuk menemukan bakat anak. Program The Rising Kids memasuki masa grand final di Ciputra World Mall Surabaya. Acara final berlangsung 7-8 September 2024. (*)