https://jatim.times.co.id/
Berita

Pacitan Kaya Ikan, Produksinya Masih Kembang Kempis?

Kamis, 01 Mei 2025 - 18:58
Pacitan Kaya Ikan, Produksinya Masih Kembang Kempis? Kepala Dinas Perikanan Pacitan Bambang Marhendrawan soal hasil tangkapan ikan yang belum maksimal. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITANLaut Selatan Pacitan tak ubahnya tambang emas biru. Setiap tahun, potensi lestari hasil laut di wilayah ini bisa mencapai 35 ribu ton. Tapi angka itu baru tinggal impian. Realitanya, nelayan Pacitan hanya bisa mengangkat sekitar 12 hingga 13 ribu ton ikan per tahun.

Angka tersebut diungkap langsung Kepala Dinas Perikanan Pacitan, Bambang Marhendrawan. Ia tak menampik, produksi perikanan Pacitan jauh dari kata maksimal.

“Kalau maksimal ya belum. Kalau kita merilis data lama karena belum ada data terbaru, potensi lestari itu 35 ribu ton per tahun. Tapi realisasi baru 12 sampai 13 ribu ton,” ujar Bambang, Kamis (1/5/2025).

Menurutnya, faktor cuaca menjadi penyebab utama seretnya produksi. Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di Samudra Hindia membuat nelayan kerap menepi.

“Fakta, memang cuaca jadi hambatan. Tapi informasi cuaca sudah terbuka. BMKG jadi acuan, dan Pemkab sudah sambungkan ke publik lewat BPBD dan situs kami. Artinya, kami sudah sampaikan informasi itu secara terbuka,” jelasnya.

Namun, ada sisi lain yang tak kalah penting, yaitu kesadaran dan teknologi. Bambang menilai, sebagian nelayan sudah mulai sadar pentingnya informasi digital, tak lagi bergantung pada intuisi.

“Dulu nelayan andalkan perasaan. Sekarang mereka sudah mulai melek teknologi dan informasi. Tapi memang tidak semua,” katanya.

Pemkab juga memberi perlindungan sosial bagi nelayan. Melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, nelayan bisa mendapat jaminan ketika terjadi risiko kerja.

“Alhamdulillah klaim jalan. Kalau meninggal biasa dapat Rp42 juta. Kalau karena kerja, dapat Rp72 juta. Total klaim sudah hampir Rp560 juta,” beber Bambang.

Namun ia tak menutup mata. Masih banyak program pemerintah yang belum terserap optimal oleh masyarakat.

“Kami sadar, tingkat pemahaman dan semangat setiap orang beda-beda. Bisa jadi ada program belum pas. Itu tanggung jawab kami sebagai pemerintah,” tegasnya.

Bambang juga tak alergi kritik. Ia menyebut penilaian negatif sebagai dorongan untuk bekerja lebih baik.

“Kalau ada yang menilai kami kurang, itu cambuk untuk memperbaiki diri,” ujarnya.

Data dari UPT PPP Tamperan pada 15 Januari 2025 mengungkap hal senada. Total hasil tangkapan ikan hanya 4.635 kg. Sebanyak 40 persen di antaranya adalah ikan layur. Nilai total produksi saat itu Rp112,3 juta. Namun, nyaris tak ada aktivitas lain. Tak ada es, solar, air, logbook, atau bongkar muat.


Potensi vs Realisasi Produksi Ikan di Pacitan

Potensi Lestari: 35.000 ton/tahun
Produksi Aktual: 12.000–13.000 ton/tahun
Produksi Tangkapan (15 Januari 2025):
Total: 4.635 kg
Nilai: Rp112.300.000
Ikan Terbanyak: Layur (40%)
Kapal Aktif: GILLNET ≤5 GT (14 unit)

BPJS Ketenagakerjaan Nelayan Pacitan
Santunan Meninggal Biasa: Rp42 juta
Meninggal karena Kerja: Rp72 juta
Total Klaim Dibayarkan: Hampir Rp560 juta. 

Pacitan tak kekurangan ikan. Yang kurang justru pemanfaatan, sinergi, dan keberanian untuk naik kelas. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.