TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam momen Hari Jadi ke-254 Banyuwangi, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak semua pihak "Tandang Bareng" alias bekerja bersama membangun daerah, tanpa meninggalkan siapa pun, termasuk para pekerja yang selama ini kerap luput dari sorotan.
Menurut Ipuk, tema Hari Jadi Banyuwangi tahun ini memang dirancang untuk merangkul semua lapisan. Mulai dari pekerja kebersihan, pengemudi ojek online, hingga juru parkir, disebutnya sebagai bagian penting yang ikut menjaga denyut kehidupan Bumi Blambangan setiap hari.
“Coba bayangkan kalau tidak ada teman-teman kebersihan, Banyuwangi akan seperti apa. Kesadaran masyarakat kita masih belum sempurna. Begitu juga ojek online yang membantu mobilitas warga, hingga juru parkir yang menjaga kerapian tata kota,” kata Ipuk, Kamis (18/12/2025).
Ditemui usai upacara Hari Jadi Banyuwangi di Halaman Kantor Pemkab Banyuwangi, Ipuk menegaskan bahwa Banyuwangi bisa berkembang seperti sekarang karena semua profesi bersatu padu. Tidak ada satu peran pun yang lebih tinggi dari yang lain. Semua saling melengkapi dalam membangun daerah.
Peringatan hari jadi kali ini juga digelar dengan nuansa kesederhanaan. Hal ini, kata Ipuk, sejalan dengan kondisi saat ini, di mana cuaca ekstrem dan bencana masih terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Banyuwangi.
“Kita ingin mewujudkan rasa syukur dengan kesadaran, bukan dengan euforia berlebihan atau kemewahan. Kebersamaan dan kesederhanaan justru menjadi makna yang lebih dalam,” ujarnya.
Di usia Banyuwangi yang ke-254, Ipuk mengingatkan bahwa berbagai capaian yang telah diraih bukanlah titik akhir. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, salah satunya menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas kinerja pembangunan.
“Apa yang kita capai hari ini bukan titik akhir. Perjalanan kita masih panjang. Tantangan ke depan masih banyak dan itu harus kita antisipasi dengan langkah-langkah inovatif,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan. Menurutnya, penghargaan dan prestasi hanyalah bonus dari kerja keras kolektif.
“Kalau kita kompak, saling mendukung, insya Allah Banyuwangi akan terus melangkah maju. Tapi kalau kita sibuk saling menyalahkan, kita justru tidak produktif,” tutupnya. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |