TIMES JATIM, SURABAYA – Sejak kemarin, RS Bhayangkara sudah menerima total 11 jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Seluruh jenazah yang diterima masih dalam proses identifikasi dan penyocokan data post mortem dan ante mortem.
"Selain yang lima yang dulu sudah diidentifikasi, ini untuk yang 11 yang sudah masuk ke sini, itu sudah dilakukan pemeriksaan. Tapi kita harus mendalami, karena lebih dari tiga hari, kami mendalami lebih teliti lagi. Kita tidak boleh gegabah atau sembrono tanpa ketelitian," jelas Kabid Dokkes Polda Jatim, Mohammad Khusnan Marzuki, Sabtu (4/10/2025).
Meski begitu, Khusnan tetap berusaha untuk mempercepat langkah mereka untuk mengungkap identitas dari korban.
"Kita lebih mengutamakan ketelitian, bukan mengutamakan kecepatan. Tapi tidak menutup kemungkinan kita harus teliti dan cepat," pungkasnya.
Sampai saat ini, proses pencarian dan pembersihan puing masih terus dilakukan. 11 jenazah yang masuk di RS Bhayangkara ini menambah jumlah korban meninggal akibat tragedi Ponpes Al Khoziny sebanyak 16 orang. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Faizal R Arief |