TIMES JATIM, SURABAYA – Di tengah pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Surabaya pada 2021 berhasil melampaui kinerja Jawa Timur hingga kinerja Nasional. Tercatat dari tahun 2021, ekonomi Kota Surabaya terkontraksi minus 4,8 persen, kemudian pada tahun 2021 berada di angka 4,29 persen.
"Kita harus optimistis. Dengan gotong royong, kita terbukti bisa bangkit. Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya meningkat," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pihaknya menerangkan bahwa lompatan pertumbuhan ekonomi Surabaya pada tahun 2021 tercatat signifikan, yakni sekitar 8 poin. Lompatan tersebut pun telah melampaui kinerja pertumbuhan ekonomi Nasional (3,69 persen) serta Jawa Timur (3,57 persen).
Oleh sebab itu, dirinya menargetkan kenaikan perputaran ekonomi Surabaya, dari yang awalnya hanya 2 persen menjadi 4,29 persen di tahun 2021, hingga targetnya lebih dari 7 persen di tahun 2022.
Menurutnya, meningkatkan perputaran ekonomi Surabaya dapat dilakukan dengan menggerakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui padat karya.
Padat karya yang dimaksud tidak hanya menggerakkan pelaku UMKM di bidang kue dan aksesoris, tetapi padat karya di luar Surabaya Kriya Gallery (SKG), seperti paving dan penyediaan pasir perorangan juga mendapatkan pelatihan.
Ia juga menegaskan bahwa untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan tidak harus dengan cara merekrut warga menjadi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, tetapi lebih ke bagaimana menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang mampu menjadi Pahlawan ekonomi bagi Kota Surabaya.
"Sehingga (ekonomi) kita bisa bergerak bersama. Seluruh warga harus diubah mindsetnya. Kita harus lakukan sesuatu yang baru," ujarnya.
Oleh karena itu, Eri optimis bahwa perekonomian Surabaya akan terus mengalami peningkatan. Ditambah lagi, para stakeholder di Kota Surabaya telah menjadi bagian yang begitu erat kaitannya dengan perekonomian. "Target kita perputaran ekonomi harus naik," tambahnya.
Pemkot Surabaya juga berupaya menyediakan ruang inkubasi UMKM melalui Surabaya Kriya Gallery. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya mewujudkan target kenaikan ekonomi Surabaya.
Oleh karena itu, Eri juga menginginkan SKG tersebut nantinya tak hanya sekedar menjadi tempat pameran atau penjualan, tetapi juga harus menjadi pusat pengembangan dan ruang inkubasi bagi UMKM. "Ada pelatihan, ada pendampingan, ada riset pasar, product development, dan sebagainya semua dipusatkan di sini," terangnya.
Dengan adanya penguatan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan digital, mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menargetkan ribuan UMKM Surabaya bisa onboarding. Melalui cara tersebut, UMKM dilatih bergerak di berbagai jenis produk untuk mendapatkan edukasi terkait pemanfaatan platform digital marketplace.
"Saya juga instruksikan UMKM yang ada di sini semua bisa onboarding, semua bisa go digital. Saya sudah canangkan target 250.000 UMKM onboarding alias go digital tahun ini. Memasuki semua lini di marketplace agar pertumbuhan ekonomi Surabaya terus melejit," tutupnya. (*)
Pewarta | : Ammar Ramzi (MG-235) |
Editor | : Ronny Wicaksono |