TIMES JATIM, BONDOWOSO – Wakil Bupati Bondowoso, As'ad Yahya Syafi'i, langsung merespons video viral seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bondowoso yang meminta bantuan untuk pulang dari Malaysia.
Bersama Sekretaris Daerah Fathur Rozi dan sejumlah pejabat dinas terkait, ia mendatangi rumah orang tua Hartatik di Desa Taal, Kecamatan Tapen, Minggu (3/8/2025) kemarin.
Dalam kunjungan itu, Wabup As’ad tidak hanya berdialog dengan pihak keluarga, tetapi juga berbicara langsung dengan Hartatik melalui sambungan video call yang difasilitasi keluarga.
Ia memastikan bahwa kondisi Hartatik dalam keadaan aman dan telah mendapat pertolongan dari warga Malaysia.
"Alhamdulillah, di sana ada warga Malaysia yang menolong," ujar Wabup As’ad.
Ia menyebutkan, Hartatik dijadwalkan akan dijemput oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dalam waktu dekat.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso pun siap menjemput Hartatik setibanya di Bandara Juanda, Surabaya, untuk memastikan kepulangannya hingga ke kampung halaman.
Wabup As’ad menambahkan bahwa Pemkab akan terus menjalin komunikasi intensif dengan KBRI untuk memantau perkembangan proses pemulangan tersebut. Jika dibutuhkan bantuan biaya, ia menyatakan siap memberikan dukungan.
"Kalaupun mungkin ada biaya, InsyaAllah kita bantu," tegasnya.
Sebelumnya, beredar video berdurasi 1 menit 33 detik yang memperlihatkan seorang perempuan mengenakan kerudung coklat memperkenalkan diri sebagai Hartatik, PMI asal Bondowoso.
Dalam video itu, ia mengungkapkan telah tinggal di Malaysia selama 10 tahun dan telah menikah.
Namun, ia mengaku menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga hingga memutuskan kabur dari suaminya dan meminta bantuan untuk bisa pulang ke Indonesia. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |