TIMES JATIM, MALANG – Kemeriahan acara Hallyu Malang yang digelar Minggu (3/8/2025) di rooftop Malang Town Square (Matos) sukses menghadirkan beragam nuansa budaya Korea yang memikat pengunjung. Mulai dari lomba cover dance K-Pop, K-Fashion, hingga K-Pop sing cover, seluruh rangkaian acara berlangsung meriah dan penuh antusiasme.
Tak hanya menjadi ajang hiburan, acara ini juga membuka ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk turut berpartisipasi. Salah satu tenant yang paling mencuri perhatian adalah De Bonamana Shop, UMKM asal Malang yang telah eksis sejak tahun 2008.
Dengan koleksi aksesori K-Pop yang lengkap, tenant ini menjadi magnet kuat bagi para penggemar budaya Korea yang ingin berburu merchandise seperti photocard, keychain, lanyard, hingga perlengkapan konser dan dekorasi kamar. Semua produk tersebut tak hanya menarik secara visual, tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan para fans dalam mengekspresikan kecintaan mereka pada idola.
Diana Debrina, sang pemilik sekaligus penggemar K-Pop, memulai usaha ini secara daring melalui berbagai platform seperti Facebook, Tokopedia, dan Shopee. Seiring waktu, bisnisnya mulai berkembang hingga kini memiliki toko offline di Kota Malang, serta membuka cabang di Solo dan Yogyakarta.
Berbagai macam pilihan aksesori K-Pop yang lucu dan unik. (FOTO: Tasya Luthfiany Widyadhana/TIMES Indonesia)
Di luar acara khusus K-Pop, ia juga rutin mengikuti tenant di pusat perbelanjaan Solo dan Jogja, serta area Car Free Day (CFD) Ijen, Malang, tepatnya di depan Museum Brawijaya.
“Awalnya karena suka K-Pop dan lihat peminatnya juga. Dulu mulai dari online, sekarang bisa punya toko dan cabang juga. Tapi memang paling ramai kalau ikut event khusus K-Pop seperti ini,” ujar sang pemilik saat ditemui di lokasi acara.
Antusiasme pengunjung pun tampak jelas. Salah satunya adalah Fiya, pengunjung yang juga pecinta K-Pop. “Adanya UMKM aksesoris K-Pop menurutku menarik banget. Selain bisa nambah koleksi barang-barang yang berhubungan sama bias yang lucu, kita juga bisa ikut serta mensejahterakan UMKM lokal,” ujarnya.
Diana berharap agar kedepannya semakin banyak acara seperti Hallyu Malang yang mampu menjadi wadah dan ruang promosi bagi pelaku UMKM di industri kreatif. “Semoga semakin banyak acara yang bisa mewadahi UMKM di Malang, seperti Solo Art Market di Kota Solo yang mendukung para seniman dan pelaku usaha kecil untuk menampilkan serta menjual berbagai produk kerajinan tangan mereka,” harapnya. (*)
Pewarta: Tasya Luthfiany Widyadhana
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |