TIMES JATIM – Jika Anda mencari tempat wisata keluarga di Malang yang lengkap dan ramah anak, Taman Rekreasi Sengkaling bisa menjadi pilihan utama.
Berlokasi di Jalan Raya Mulyoagung No. 188, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, taman wisata ini mudah dijangkau karena berada di jalur utama Malang–Batu.
Dengan luas sekitar 9 hektare, area wisata ini menawarkan kombinasi yang menarik antara rekreasi, edukasi, dan nuansa alam yang asri.
Sekitar 6 hektare dari total luasnya merupakan taman hijau terbuka, ideal untuk piknik keluarga atau kegiatan luar ruangan.
Taman Rekreasi Sengkaling menyediakan beragam wahana dan fasilitas yang cocok untuk semua kalangan usia, antara lain:
- Kolam Renang Alami: Air kolam berasal langsung dari sumber pegunungan yang segar dan jernih, aman untuk anak-anak maupun dewasa.
- Wahana Permainan Air: Termasuk bumper boat, sepeda air, dan perahu naga yang seru untuk dinikmati bersama keluarga.
- Taman Satwa Mini: Area edukatif yang memperkenalkan anak-anak pada berbagai hewan seperti kelinci, burung, dan lainnya.
- Wahana Edukasi dan Outbound: Menyediakan permainan edukatif yang mendukung pembelajaran anak di alam terbuka.
- Sengkaling Kuliner (SEKUL): Pusat kuliner dengan berbagai pilihan makanan lokal dan kekinian.
- Kapal Garden Hotel: Hotel dengan bentuk unik menyerupai kapal, cocok untuk staycation di tengah wisata alam.
- Convention Hall: Fasilitas aula untuk seminar, pertemuan, hingga acara keluarga.
Tiket masuk ke Sengkaling cukup terjangkau untuk wisata keluarga, dengan rincian:
• Weekday (Senin–Jumat): Rp30.000
• Weekend (Sabtu–Minggu): Rp35.000
• Tiket Terusan: Rp65.000, sudah termasuk akses ke kincir angin, bioskop 4D, Joyland, perahu naga, kiddy train, dan kolam pesona primitif.
Taman Rekreasi Sengkaling buka setiap hari mulai pukul 08.00–17.00 WIB. Berlokasi di jalur strategis antara Kota Malang dan Kota Batu, tempat ini dapat dicapai dalam waktu 15–20 menit dari pusat Kota Malang menggunakan kendaraan pribadi atau umum.
Sejarah Taman Rekreasi Sengkaling
Taman ini memiliki sejarah panjang. Dibangun pertama kali pada tahun 1950 oleh warga Belanda bernama Mr. Coolman, kemudian dikelola oleh PT Taman Bentoel sejak 1975, hingga akhirnya diambil alih oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sejak itu, konsep wisata dan edukasi dikembangkan secara sinergis, menjadikannya sebagai salah satu destinasi unggulan di Malang Raya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |