TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Peringatan Hari Ibu dimaknai berbeda oleh Laskar Namira. Mereka menghadirkan sebuah film pendek bertajuk Sehelai Kasih, Seribu Jahitan yang tayang perdana di salah satu studio di Kota Probolinggo, Kamis (18/12/2025).

Meski berdurasi singkat, film ini sukses menyedot perhatian dan mengundang empati penonton.

Film pendek tersebut lahir dari gagasan civitas akademika SD Namira. Proses produksinya terbilang kilat, hanya sekitar tiga pekan. Namun, keterbatasan waktu itu tak mengurangi pesan yang hendak disampaikan.

“Film pendek ini dibuat oleh Laskar SD Namira dengan waktu yang cukup singkat, hanya tiga minggu,” ujar DR. dr. Mirrah Samiyah.

Menariknya, seluruh proses produksi melibatkan murid dan guru SD Namira. Tak hanya untuk ajang unjuk karya, penayangan film ini juga dimanfaatkan sebagai ruang berbagi.

Perempuan berkacamata yang akrab disapa Dokter Mia itu menyebut, film tersebut sejatinya disuguhkan untuk keluarga besar Laskar Namira.

“Pemutaran ini kami mengajak penonton berdonasi untuk saudara-saudara kita di Sumatra dan juga di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Menurutnya, pemutaran perdana film ini merupakan bentuk apresiasi bagi Laskar Namira. Harapannya, anak-anak semakin termotivasi untuk terus berkarya dan berani mengekspresikan ide-ide kreatif mereka.

Penayangan perdana Sehelai Kasih, Seribu Jahitan turut dihadiri Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto serta Ketua PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani. Antusiasme penonton pun berbuah hasil. Donasi yang terkumpul mencapai sekitar Rp40 juta.

“Ini kali kedua kami menggalang donasi. Alhamdulillah, kali ini terkumpul kurang lebih Rp 40 juta. Dana tersebut akan disalurkan untuk korban bencana di Sumatra dan juga warga Desa Andung Biru, Tiris, Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Film ini mengangkat kisah anak-anak dengan latar belakang berbeda. Ada yang hidup dalam keterbatasan ekonomi namun tumbuh dengan limpahan kasih sayang ibu, sementara di sisi lain ada anak dari keluarga berkecukupan tetapi merasa kurang mendapat perhatian orang tua.. (*)