TIMES JATIM, MALANG – Tantangan global yang semakin kompleks menjadi sorotan dalam sambutan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Zainuddin, saat gelaran Wisuda Periode VI Tahun 2024 di Gedung Sport Center UIN Malang, Sabtu (7/12/2024). Dalam pidatonya, Prof. Zainuddin menekankan pentingnya peran lulusan UIN Malang dalam menjawab berbagai persoalan yang melibatkan aspek ekonomi, politik, budaya, hingga pendidikan di tengah derasnya arus globalisasi.
“Tantangan yang kita hadapi saat ini jauh lebih kompleks. Segala aspek kehidupan, baik ekonomi, politik, budaya, maupun pendidikan, mengalami perubahan yang begitu cepat. Oleh sebab itu, kita harus mampu mengantisipasi dan menghadapi segala tantangan tersebut dengan persiapan yang matang,” ujar Prof. Zainuddin.
Sebagai lulusan perguruan tinggi Islam, para wisudawan diharapkan mampu memainkan peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Zainuddin menekankan bahwa tanggung jawab seorang sarjana tidak hanya pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada bagaimana ilmu tersebut dapat diterapkan untuk memberi manfaat kepada masyarakat.
“Sebagai sarjana, apalagi lulusan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, kalian dituntut untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul. Keunggulan ini tidak hanya dalam hal intelektual, tetapi juga sosial dan spiritual. Tiga aspek ini harus berjalan seimbang agar kalian dapat berkontribusi maksimal, baik di tingkat nasional maupun global,” tegasnya.
Rektor juga mengingatkan bahwa UIN Malang bukan sekadar Universitas Islam Negeri, tetapi juga memiliki visi untuk menjadi universitas internasional yang mampu melahirkan lulusan yang kompetitif di kancah global.
“Kalian adalah representasi dari visi besar universitas ini sebagai Universitas Islam Internasional. Oleh karena itu, jadikan keunggulan akademik, moral, dan spiritual sebagai modal utama dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat,” imbuhnya.
Prof. Zainuddin juga menyoroti isu-isu global yang menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia, seperti ekonomi global, perubahan iklim, dan persaingan di pasar bebas. Menurutnya, Indonesia saat ini tidak hanya menghadapi ASEAN Economic Community, tetapi juga tekanan dari ekonomi global yang semakin kompleks.
“Pasar global sudah terbuka luas. Indonesia bersaing tidak hanya dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam, tetapi juga dengan kawasan Eropa, Amerika, hingga seluruh dunia. Kondisi ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu bertahan dan bersaing,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak perubahan iklim (climate change) yang dapat mengancam keberlanjutan kehidupan di bumi. Perubahan ini, menurutnya, menjadi salah satu isu global yang harus diantisipasi oleh generasi muda melalui inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga akan memengaruhi ekonomi, sosial, dan politik global. Sebagai generasi terpelajar, kalian harus menjadi bagian dari solusi terhadap persoalan ini,” tambahnya.
Meskipun tantangan global semakin berat, Prof. Zainuddin tetap optimistis dengan masa depan Indonesia. Ia menjelaskan bahwa bonus demografi yang dimiliki Indonesia adalah peluang besar untuk mencetak generasi emas. Pada tahun 2045, sebagian besar penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif dan memiliki potensi untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
“Pada tahun 2045, kita memiliki kelompok usia produktif yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa. Jika dikelola dengan baik, mereka akan menjadi generasi yang cerdas, inovatif, dan produktif, serta membawa peradaban Indonesia ke tingkat yang lebih unggul,” ujarnya.
Rektor juga menyebutkan bahwa berbagai lembaga internasional telah memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Pada tahun 2050, Indonesia diproyeksikan masuk dalam 10 besar negara dengan ekonomi termaju, bahkan berada di atas Jepang dan Korea Selatan.
“Peluang ini hanya bisa kita capai jika kita memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, termasuk lulusan dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Inilah tanggung jawab kalian sebagai generasi muda harapan bangsa,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Prof. Zainuddin berpesan kepada para wisudawan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara intelektual, spiritual, dan moral dalam membangun karakter sebagai pemimpin masa depan.
“Kalian tidak hanya dituntut untuk pintar secara akademik, tetapi juga harus memiliki kebijaksanaan sosial dan kekuatan spiritual. Jadilah pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Faizal R Arief |