TIMES JATIM, MALANG – Dalam upaya meningkatkan kreativitas dan wawasan mahasiswanya di luar bidang akademik, STIE Malangkucecwara (ABM Malang) menggandeng rumah produksi Starvision dan MFM Radio untuk menyelenggarakan Movie Education, Kamis (28/11/2024). Acara ini membahas soal film Cinta Dalam Ikhlas, film terbaru garapan Starvision.

Sebagai kampus yang telah berdiri selama lebih dari 53 tahun dan berfokus pada pengembangan ilmu ekonomi, STIE Malangkucecwara mengusung motto "More Than Just Study." Melalui acara ini, kampus yang telah meraih akreditasi A di tahun 2024 ini ingin memberikan pengalaman baru bagi mahasiswanya dengan mengenal lebih jauh industri perfilman Indonesia, mulai dari proses produksi, dinamika bisnis perfilman, hingga peluang kreatif yang ada di dalamnya.

Menurut Dr. Setiyawan, M.Si., perwakilan dari STIE Malangkucecwara, acara Movie Education ini sangat relevan untuk menanamkan keterampilan baru bagi mahasiswa yang berhubungan dengan dunia kreatif dan bisnis.

"Kerjasama dengan Starvision dan MFM Radio ini menjadi contoh nyata bagaimana manajemen bisa diterapkan di berbagai bidang, salah satunya perfilman. Mahasiswa tidak hanya belajar teori ekonomi, tetapi juga memahami bagaimana mengelola event besar seperti ini, serta memahami dinamika bisnis di balik industri kreatif," jelasnya.

Acara ini juga menjadi media untuk memperkenalkan mahasiswa pada konsep event organizer yang memadukan keilmuan manajemen dengan kreativitas.

"Dunia perfilman adalah industri besar yang membutuhkan banyak keahlian, mulai dari pengelolaan keuangan hingga promosi. Ini membuka wawasan mahasiswa bahwa peluang karir mereka bisa berkembang di berbagai sektor," tambah Dr. Setiyawan.

Film Cinta Dalam Ikhlas adalah produksi terbaru Starvision yang diadaptasi dari novel best seller karya Abay Adhitya. Film ini mengangkat tema drama religi yang terinspirasi dari kisah nyata, menceritakan perjalanan cinta yang dibalut dengan nilai-nilai ketulusan dan ikhlas. Tayang perdana di bioskop pada 27 November 2024, film ini dibintangi oleh Adhisty Zara, Abun Sungkar, Omar Daniel, Maizura, dan Cut Mini.

Dalam sesi Movie Education ini, Adhisty Zara dan Abun Sungkar berbagi pengalaman mereka selama proses produksi film, mulai dari tantangan yang dihadapi hingga pesan moral yang ingin disampaikan melalui film tersebut. Kehadiran mereka disambut antusias oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa STIE Malangkucecwara dan siswa SMA.

Sebagai institusi pendidikan yang terus berinovasi, STIE Malangkucecwara menyadari pentingnya membekali mahasiswa dengan keterampilan tambahan yang relevan di era Revolusi Industri 4.0. Paradigma pendidikan yang diterapkan kini tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan (sains), tetapi juga pengembangan keterampilan (skill up).

"Kami ingin mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, termasuk di bidang kreatif seperti perfilman. Ini juga relevan dengan dunia bisnis, karena industri kreatif saat ini menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat," ungkap Dr. Setiyawan.

Lebih lanjut, acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih percaya diri dalam mengejar impian mereka, sekaligus memberikan wawasan baru tentang bagaimana kreativitas dapat diintegrasikan dengan keilmuan ekonomi. (*)