TIMES JATIM, MALANG – Tim Dosen Universitas Brawijaya (UB), yang tergabung dalam program Program Doktor Mengabdi berupaya untuk meningkatkan nilai beras organik di Kabupaten Malang. Hal itu mereka lakukan di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, yang dikenal sebagai salah satu sentra padi organik di wilayah Malang.
Diketahui, kelompok Tani Sumber Makmur II, yang ada di desa Sumber Ngepoh, memproduksi berbagai jenis beras organik, yakni beras putih, merah, dan hitam. Meskipun beras yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan bebas dari bahan kimia berbahaya, hasil observasi tim selama dua tahun terakhir dalam program penelitian dan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa harga jual beras organik masih sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan beras non organik. Tak hanya itu, jangkauan pemasaran beras organik masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh pemasaran yang belum optimal.
Menanggapi tantangan ini, tim Program Doktor Mengabdi UB yang dipimpin oleh Dr. Ir. Suhartini, MP., dengan anggota Prof. Dr. Ir. Nur Hidayat, MP., I Wayan Suyadnya, S.P., M.Sos., dan Arief Setiawan, S.IP., MPS., juga melibatkan asisten dosen, serta mahasiswa program S1, melakukan pendampingan terhadap petani sebagai upaya membantu meningkatkan nilai beras organik melalui labelling.
Yakni dengan menambahkan manfaat kesehatan dan lingkungan, serta pemanfaatan platform digital untuk memasarkan produk. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini sekaligus mahasiswa melakukan penelitian untuk tugas akhirnya.
Salah satu langkah yang diambil adalah penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada para petani mengenai pembuatan label yang mencantumkan manfaat kesehatan dan lingkungan dari beras organik.
"Melalui program ini, petani diberi pemahaman tentang pentingnya product knowledge mengenai beras organik, baik dari segi manfaat kesehatan maupun dampaknya terhadap lingkungan," ucap Dr Suhartini
Menurut Dosen Fakultas Pertanian (FP) UB itu, petani perlu didampingi dan dikawal dalam labelling dan pemanfaatan platform digital dalam pemasaran beras organik. Selain itu juga diperlukan Upaya pendaftaran merek dagang beras organik agar tidak dipalsukan oleh pihak lain. Pencantuman manfaat Kesehatan dan manfaat lingkungan dalam label beras organik ini perlu dilakukan agar harga jual beras organik dapat meningkat.
“Dengan adanya platform digital yang dikelola dengan baik, para petani dapat lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas, mempromosikan beras organik mereka, serta meningkatkan pengetahuan konsumen tentang keunggulan beras organik dibandingkan dengan beras konvensional,“ imbuhnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur II, Kemin Hardianto, menyampaikan bahwa pengembangan padi organik di Kelompok Tani Sumber Makmur II dirintis sejak tahun 2007 melalui pelaksanaan Program SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu).
Pengembangan budidaya padi organik ini melanjutkan upaya Kelompok Tani Sumber Makmur I yang sudah terlebih dahulu mengembangkan padi organik sejak tahun 1995. Keberhasilan pengembangan padi organik ini juga diakui dengan pemberian sertifikat organik dari Lembaga Lesos sejak tahun 2017 hingga kini, yang menjadi bukti bahwa produk mereka memenuhi standar pertanian organik yang diakui secara nasional.
Karmin mengatakan, ada beberapa kendala dalam pengembangan padi organik dissna. Diantaranya adalah kurangnya minat generasi muda di pertanian serta kendala dalam pemasaran beras organik seperti terbatasnya jangkauan pemasaran dan persaingan dengan beras organik dari tempat lain.
"Untuk mengembangkan pemasaran online masih terkendala dengan peralatan dan juga perlu penyediaan paket data internet, mahalnya biaya kirim serta konsekuensi harus bisa memenuhi permintaan konsumen” ungkap Karmin.
Diterangkan bahwa manfaat beras organik bagi kesehatan antara lain adalah beras ini bebas dari cemaran bahan kimia terutama pestisida kimia sehingga sangat aman untuk di konsumsi dan bagus untuk Kesehatan. Selain itu beras organic mempunyaikandungan serat yang tinggi, yang sangat baik untuk menjaga sistem pencernaan.
Beras organik juga dapat menurunkan kadar urea dalam darah, yang berfungsi untuk mencegah penyakit ginjal. Tak hanya itu, beras organik juga mengandung mineral selenium yang bermanfaat dalam pencegahan penyakit kanker dan diabetes.
Di sisi lain, budidaya padi atau beras organik juga memberikan manfaat bagi lingkungan. Penggunaan metode pertanian organik membantu mengurangi pencemaran lingkungan karena bebas dari residu pestisida kimia dan pupuk kimia. Selain itu, pertanian organik meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang, mengurangi potensi polusi air sehingga kualitas air tetap terjaga, serta menjaga keseimbangan ekosistem dan mendorong keanekaragaman hayati.
Selain fokus pada pembuatan label, tim Doktor Mengabdi juga memberikan pelatihan kepada petani dalam pembuatan dan pengelolaan platform digital untuk memasarkan produk mereka. Penggunaan platform digital diharapkan dapat membantu petani memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai jual produk beras organik mereka. Petani juga didampingi dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan beras organik dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya program ini, diharapkan nilai beras organik ini akan meningkat dan beras organik dari Desa Sumber Ngepoh dapat dikenal lebih luas, tidak hanya karena kualitasnya yang tinggi, tetapi juga karena manfaatnya bagi kesehatan dan lingkungan. Program ini juga bertujuan untuk mendukung keberlanjutan pertanian organik, baik dari sisi ekonomi petani maupun kelestarian lingkungan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tingkatkan Nilai Beras Organik, Dosen UB Dampingi Petani di Kabupaten Malang
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |