TIMES JATIM, SURABAYA – Pariwisata merupakan salah satu motor penggerak perekonomian nasional. Namun, kurangnya tenaga kerja yang kompeten menjadikan sektor tersebut kurang berdaya saing secara global. Melihat hal itu, Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra (UC) bekerjasama dengan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (HILDIKTIPARI) menyelenggarakan Indonesia Education Tourism Fest (IETS) 2024.
Agoes Tinus Lis Indrianto, Dekan Fakultas Pariwisata UC mengatakan bahwa peluang karir ini perlu disosialisasikan mulai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga minat dalam bidang pariwisata bisa meningkat.
"Jenjang SMA belum mendapat update, sehingga pariwisata belum menjadi pilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Selama ini yang terupdate hanya siswa SMK, untuk itu perlu disosialisasikan ke anak SMA bahwa ilmu pariwsata bisa menjadi salah satu pilhan studi," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (22/11/2024).
Digelar selama dua hari, Agoes berharap melalui kegiatan tersebut, perkembangan pariwisata khususnya ketersediaan SDM kompeten dan berdaya saing global bisa terpenuhi. "Karena peluang karir dan bisnis pariwisata di Indonesia itu sangat besar," katanya yang juga ketua panitia IETS 2024.
Dikemas dalam kegiatan seminar dan pameran, Prof. Diena Mutiara Lemy Ketua HILDIKTIPARI menyebut, industri pariwisata masa depan akan semakin berkembang, namun dengan minimnya peminat akan membuat sektor tersebut defisit future leaders.
"Itu yang menjadi keprihatinan. Sehingga kami berharap awal kerjasama yang baik ini bisa digelar secara rutin," ungkapnya.
Melalui kegiatan tersebut, Prof. Diena menginginkan banyaknya perahu untuk lautan pariwisata yang cakupannya sangat luas. "Kita harus memandang serius sektor ini, apa yang nantinya jadi potensi di Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Devy Fadli Kurniawan Direktorat SMA menyambut baik kegiatan tersebut. Pasalnya, pariwisata akan menjadi sektor yang menjanjikan lima sampai 10 tahun kedepan.
"Namun di SMA, informasi, pengetahuan, mindset terkait pariwisata itu kurang. Oleh karena itu, kolaborasi ini penting," katanya.
Meski begitu, Devy menyebut, kurikulum di SMA sudah mewadahi, yakni melalui ekstrakurikuler maupun aktivitas P5. "Dari aktivitas itu bisa memberikan info awal sebelum terjun ke dunia kerja maupun berwirausaha," jelasnya.
Lebih lanjut, secara bekal pariwisata, jenjang SMA bisa dieksplorasi dari mata pelajaran yang ditempuh. "Karena pariwisata bisa masuk dalam berbagai lini," tandasnya.
Sebagai informasi, seminar yang dihelat Jumat (22/11/2024) dengan topik "Peluang Karir dan Bisnis di Industri Pariwisata" ini diikuti tidak kurang dari 150 peserta yang berasal dari SMA di Jawa Timur. Sedangkan pameran bertempat di Ciputra World Surabaya 22-23 November. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Faizal R Arief |