TIMES JATIM, MALANG – Sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruaan Tinggi, LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Qaryah Thayyibah yang dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya.

Pada tahun 2024 ini, dari puluhan program pengabdian yang telah dilaksanakan salah satunya adalah kegiatan pengabdian yang bertajuk “Bina Desa Ramah Anak: Menciptakan Lingkungan Tumbuh Kembang Anak Tanpa Gawai di Era Digital” yang dilaksanakan di Dusun Brubuh, Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar sejak bulan Mei sampai bulan September 2024.

Dengan menggunakan metode Asset-Based Community Development, kegiatan ini bertujuan untuk (a) menggali aset dan potensi yang dimiliki desa binaan untuk menciptakan lingkungan tumbuh kembang anak tanpa gawai; dan (b) mendorong warga desa binaan untuk melakukan aksi menciptakan lingkungan ramah anak. 

Langkah awal dimulai dengan melakukan community assessment secara komprehensif yang kemudian teridentifikasi bahwa Dusun Brubuh memiliki aset dan potensi yang sangat mendukung terciptanya lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak.

Aset dan potensi tersebut meliputi human capital, yaitu ibu-ibu yang memiliki berbagai keterampilan dan keahlian; physical infrastructure, yaitu lahan yang luas dan ketersediaan bahan untuk permainan anak-anak; social capital, yaitu keseluruhan masyarakat dan aparat desa yang mendukung kegiatan ini; dan cultural capital, yang meliputi kebiasaan dan tradisi masyarakat yang masih memelihara hubungan yang baik antar anggota masyarakat dan lingkungan sekitar.  

Berdasarkan aset dan potensi yang telah teridentifikasi tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan implementasi aksi berupa (a) Mentorship program tentang tumbuh kembang anak, (b) skill development workshop tentang permainan anak-anak tradisional, (c) cultural event berupa lomba memancing bersama bapak dan anak, dan (d) community service project berupa kegiatan membangun bersama arena permainan anak-anak yang memanfaatkan aset dan potensi Dusun Brubuh.

Implementasi aksi tersebut memberikan hasil (outcome) yaitu (a) community engagement, keseluruhan warga terutama ibu-ibu dan kader posyandu secara aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan, (b) skill development, ibu-ibu mengetahui cara membuat permainan untuk anak-anak dengan menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar yang kemudian menumbuhkan kreatifitas membuat permainan-permainan baru, (c) community strengthening, kelekatan sosial masyarakat semakin meningkat karena keterlibatan dalam kegiatan secara bersama-sama dan kepedulian pada satu tujuan yang sama untuk menciptakan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak, keterlibatan perangkat desa dan asosiasi yang ada di lingkungan tersebut, dalam hal ini adalah Pilar Jiwa Psikologi, semakin meningkatkan penguatan komunitas, dan (d) sustained interest, dalam rangka penyelesaian program kegiatan ini, warga masyarakat terutama ibu-ibu dan kader posyandu bertekat untuk tetap mempertahan, menjaga dan melanjutkan apa yang sudah dimulai dan dihasilkan dari kegiatan ini.

Program pengabdian Qaryah Thayyibah 2024 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Dusun Brubuh yang menerapkan metode Asset-Based Community Development ini membuktikan bahwa kekuatan yang berfokus pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh masyarakat mampu mengatasi tantangan dan perubahan secara positif. Dengan bertumpuh pada aset dan potensi lokal, kegiatan ini berhasil menyatukan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan tumbuh kembang anak tanpa gawai di era digital ini dengan memanfaatkan bahan-bahan yang di lingkungan sekitar untuk membuat permainan-permainan untuk anak-anak sehingga fokus mereka teralihkan dari gawai dan bisa bertumbuh kembang secara maksimal.

Rekomendasi yang bisa ditawarkan dari kegiatan ini adalah (a) masyarakat harus memanfaatkan aset dan potensi mereka sendiri secara maksimal, (b) masyarakat harus membangun kebersamaan secara terus-menerus, dan (c) masyarakat harus membangun kerjasama yang baik di antara anggota masyarakat sendiri dan human capital yang mereka miliki. (d)