TIMES JATIM, SURABAYA – Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu, Prof. Abdul Haris bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico dan Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso meninjau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Menengah Atas XXI di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (18/7/2025).
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes yang selanjutnya berkeliling menyapa para siswa serta perwakilan wali murid yang terdaftar dalam Desil I.
Kepada siswa, Prof Abdul Haris melakukan komunikasi interaktif meliputi kesan dan pesan dalam lima hari masuk sekolah.
Sebagaimana arahan Presiden Prabowo, ia meminta agar siswa belajar giat memanfaatkan akses pendidikan gratis ini sebaik mungkin.
"Pak Presiden memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia dari manapun untuk bisa merasakan pendidikan yang setara dengan mereka yang berkemampuan," ujarnya.
Menurut Prof Abdul Haris, Presiden Prabowo merasakan prihatin karena melihat anak-anak dari keluarga prasejahtera tidak mendapatkan akses pendidikan yang layak.
"Sekolah Rakyat adalah terobosan yang luar biasa dalam rangka mengentaskan kemiskinan," demikian kata Prof Abdul Haris.
Sekolah Rakyat bertujuan membangun kemandirian, intelektualitas, kapasitas diri dan berdikari menuju cita-cita kesejahteraan.
Berdasarkan data, saat ini pemerintah memiliki target pada 2026 mendatang akan mengentaskan 3 juta masyarakat dalam kategori kemiskinan ekstrem.
"Tahun 2026 harus dientaskan," ucap Prof Abdul Haris.
Sementara jumlah kemiskinan secara keseluruhan yang mencapai 24 juta akan terus mendapatkan penanganan dan ditargetkan turun 4,5 persen pada 2029. Di mana saat ini masih berada pada prosentase 8 persen.
"Ini menjadi strategi langsung ide Pak Prabowo sebagai cara mengentaskan kemiskinan melalui Sekolah Rakyat," tandasnya.
Senada, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat memiliki trilogi.
"Pertama kita ingin memuliakan keluarga dari kurang mampu ini khususnya anak-anaknya sebaik mungkin bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama seperti anak-anak dari keluarga yang mampu," jelasnya.
Selanjutnya yang kedua adalah, menjangkau anak-anak yang selama ini belum pernah terjangkau. Dan ketiga adalah memungkinkan yang tidak mungkin.
"Jika tidak ada gagasan Pak Presiden ini, mimpi mereka mungkin nggak akan bisa terwujud," katanya sembari memberikan contoh beberapa siswa yang telah mengungkapkan cita-cita mereka. Ada yang ingin menjadi dokter, insinyur, pramugari dan lainnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan seluruh pihak atas terwujudnya Sekolah Rakyat di berbagai daerah, salah satunya di Kampus Unesa.
Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan menunjukkan antusiasme terhadap minat bakat para siswa SRMA XXI Surabaya.
"Sebagai perguruan tinggi, kami memiliki kewajiban memberikan akses pendidikan kepada saudara adik-adik kita Desil I. Kita yakin betul bahwa melalui pendidikan, akan mengubah penalaran dan kreativitas," ucapnya.
Prof Dr Nurhasan memastikan bahwa Unesa akan memfasilitasi bahkan siap menerima siswa SRMA XXI Surabaya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi tanpa dipungut biaya.
"Kami sepakat dengan pemerintah untuk memberikan akses setelah lulus, 100 (siswa, red) kalau mau di Unesa akan kita berikan, sehingga harapan kami yang di perguruan tinggi juga ada perguruan tinggi lain yang mengikuti," ungkapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Prof Abdul Haris Kunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas XXI Surabaya
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |