TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jatim, mewisuda 1.115 mahasiswa, Sabtu (29/10/2022) pagi. Dalam kesempatan itu, Rektor Unuja KH Abdul Hamid Wahid menyatakan bahwa Unuja terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, itu merupakan salah satu misi Unuja Probolinggo yang kini menapaki lustrum atau 5 tahun kedua.
Diketahui, Unuja Probolinggo berdiri di tahun 2017. Seiring berjalannya waktu, Unuja terus meningkatkan mutu pendidikannya. Upaya itu mendapat respons positif dari masyarakat, yang dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah mahasiswa baru.
Di tahun 2021, jumlah mahasiswa baru Unuja Probolinggo sebanyak 1.296. Sementara di tahun 2022 meningkat menjadi 1.417 mahasiswa baru.
Total 1417 mahasiswa baru tersebut dengan rincian, sebanyak 402 atau 28 persen mahasiswa diterima melalui beasiswa prestasi. Seperti, beasiswa tahfidz al-quran sebanyak 19 mahasiswa, beasiswa baca kitab kuning sebanyak 38 mahasiswa, beasiswa prestasi akademik 41 mahasiswa, beasiswa prestasi bakat minat 19 mahasiswa, beasiswa santri patriot 63 mahasiswa, dan beasiswa aktif organisasi 27 mahasiswa.
"Kami juga dipercaya membuka penerimaan mahasiswa melalui jalur beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan jumlah 234 mahasiswa," kata Kiai Hamid.
Selanjutnya untuk mengembangkan mutu, Unuja Probolinggo juga memperluas manfaat Program MBKM Santri. Upaya yang dilakukan adalah menginisiasi Program Pertukaran Santri Antar Mahasiswa dengan enam PTKIS pesantren di zona tapal kuda, bekerja sama dengan Dirjen PTKI Kemenag RI.
Unuja juga telah meraih berbagai prestasi dalam kompetisi program MBKM yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek RI. Di antaranya 98 mahasiswa program kampus mengajar, 140 mahasiswa program magang dan studi independen.
"Ada pula 23 mahasiswa lolos dalam program pertukaran mahasiswa, 9 dosen lolos sebagai pelatih ahli sekolah penggerak," terang penerima Anugerah TIMES Indonesia kategori Positive News Maker 2021 ini.
Melalui berbagai program dan kerja sama, diharapkan lulusan Unuja Probolinggo mampu berdaya saing. (FOTO: Taufik H/TIMES Indonesia)
Lalu, untuk memperluas wawasan bagi mahasiswa yang juga mondok di Ponpes Nurul Jadid Paiton, Unuja menjalin kemitraan dengan empat pesantren mitra di Pulau Bali. Juga, membuka zona program santri mengajar dan KKN tematik di Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara dalam MBKM Santri.
Sementara untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja, Unuja Probolinggo juga mempunyai Program Santripreneur melalui sekolah kewirausahaan bersertifikat standar SKPI bekerjasama.
"Dalam program tersebut, kami bekerja sama dengan HIPMI Probolinggo dan Kadin Jawa Timur," ujarnya mantan anggota komisi X DPR RI ini.
Dan untuk menambah wawasan kebangsaan santri, Unuja memiliki program Santri Patriot melalui Sekolah Demokrasi dan Wawasan Kebangsaan bersertifikat standar SKPI yang bekerjasama dengan Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Bawaslu Kabupaten Probolinggo, dan Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo.
Dengan serangkaian program pendidikan yang dimiliki terbukti, Unuja Probolinggo telah mencetak mahasiswa yang berprestasi tingkat nasional dan internasional.
Saat ini, dan ke depannya, Unuja Probolinggo terus melakukan pemutakhiran dan implementasi kurikulum yang berbasis Outcome Based Education di seluruh prodi. "Tentunya dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri," katanya.
Selain itu juga melakukan perluasan manfaat melalui integrasi pembelajaran praktik dengan dibukanya Pusat Layanan Halal Center, Pusat Layanan Kekayaan Intelektual, Pusat Layanan Bantuan Hukum, Pusat Inkubasi Bisnis dan Laboratorium Bank Mini sebagai sarana praktikum dan layanan masyarakat secara umum.
Lalu, dalam Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keagamaan di Unuja, dilakukan oleh asesor lembaga mitra di empat bidang yaitu, Sertifikasi Furudul ‘Ainiyah dan Kepesantrenan oleh asesor RMI NU, Sertifikasi Baca Tulis Al-Qur’an oleh asesor Jam’iyatul Qurro’ wal Huffadz, dan Sertifikasi Keaswajaan oleh asesor Aswaja Center.
Uji kompetensi ini dilakukan kepada mahasiswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan sebagai kompetensi wajib di Unuja maupun kepada santri dan masyarakat secara umum.
Dengan berbagai wujud kerjasama dan pembelajaran praktik secara langsung, KH Abdul Hamid Wahid berharap agar lulusan Unuja Probolinggo siap mengimplementasikan ilmu yang didapatnya langsung di tengah masyarakat. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Muhammad Iqbal |