TIMES JATIM, MALANG – Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (UM) memanfaatkan momentum kunjungan akademik dari Uzbekistan untuk meninjau kembali arah pembelajaran Bahasa Jerman.
Selama dua hari, 15–16 Desember 2025, Dr. Zayniddin Sanakulov, pakar Bahasa Jerman dari State Pedagogical University of Chirchik, terlibat dalam berbagai diskusi yang menyoroti penguatan kurikulum dan praktik pembelajaran di jenjang pendidikan tinggi.
Bersama para dosen, Dr. Sanakulov mengikuti forum diskusi terfokus yang membedah pengembangan kurikulum Program Sarjana (S1) dan Magister (S2) Pendidikan Bahasa Jerman. Salah satu topik yang mendapat perhatian khusus adalah rencana integrasi materi Deutsch Lehren Lernen (DLL) dari Goethe-Institut ke dalam perkuliahan. Modul tersebut dinilai relevan untuk mendorong pembelajaran yang lebih reflektif, kontekstual, serta berbasis kompetensi.
Ketua Departemen Sastra Jerman UM, Dr. Dewi Kartika Ardiyani, menilai kehadiran akademisi dari Uzbekistan itu memberi sudut pandang baru dalam melihat pengelolaan pendidikan Bahasa Jerman di tingkat global. Diskusi yang berlangsung tidak hanya membahas struktur kurikulum, tetapi juga praktik pengajaran yang adaptif terhadap perkembangan kebutuhan mahasiswa dan dunia pendidikan internasional.
Dosen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang dengan Dr. Zayniddin Sanakulov.
Selain berdialog dengan dosen, Dr. Sanakulov juga berbagi pengalaman dengan mahasiswa melalui seminar interkultural. Dalam forum ini, mahasiswa diajak memahami dinamika pembelajaran bahasa dan budaya Jerman di berbagai negara, sekaligus memperkuat sensitivitas lintas budaya sebagai bekal menjadi pendidik maupun akademisi di masa depan.
Ia juga menyampaikan kuliah umum mengenai pembelajaran menulis Bahasa Jerman pada level B1. Materi yang disampaikan menitikberatkan pada strategi mengembangkan kemampuan menulis akademik dan komunikatif sesuai standar Common European Framework of Reference for Languages (CEFR), yang selama ini menjadi acuan internasional dalam penguasaan bahasa.
Bagi Departemen Sastra Jerman UM, rangkaian kegiatan ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Menurut Dewi, kerja sama akademik lintas negara diharapkan dapat berlanjut ke tahap yang lebih konkret, seperti riset kolaboratif, pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga pengembangan materi ajar bersama.
Antusiasme dosen dan mahasiswa terlihat sepanjang kegiatan. Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya UM memperkuat jejaring internasional dan menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat pengembangan Pendidikan Bahasa Jerman di Indonesia. (*)
| Pewarta | : Anin Saufa Pratiwi (MG) |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |