TIMES JATIM, MALANG – Gelaran Public and Business Leader Forum bakal turut memeriahkan Rangkaian peringatan Dies Natalis ke-63 Universitas Brawijaya (UB). Forum yang dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional ini akan digelar pada Sabtu, 13 Desember 2025, di Sari Pacific Jakarta, Autograph Collection.
Forum strategis ini mengangkat tema “Integrating Public Policy and Business Transformation Under Disaster Sensitivity: 2026 Outlook & Challenges” dan mempertemukan para pemimpin publik, pelaku industri, akademisi, serta pemangku kepentingan lintas sektor.
Beberapa tokoh nasional yang akan hadir antara lain: COO Danantara/Kepala Badan Pengaturan BUMN Dony Oskaria, S.Sos., MBA yang menjadi keynote speaker. Hadir pula Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc.
Dalam Diskusi panel juga akan diisi oleh tokoh penting. Mulai dari Direktur Utama Bank Mandiri Riduan SE MM, Direktur Utama PT Pertamina Ir. Simon Aloysius Mantiri MBA, Sekretaris Utama BNPB Dr. Rustian SSi Apt MKes, dan Guru Besar UB/Presiden IAPA Prof. Dr. M. R. Kairul Muluk MSi.
Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-63 UB, Prof. Dr. Hamidah Nayati Utami, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa forum ini menjadi ruang penting bagi UB untuk memperkuat kontribusi intelektual terhadap tantangan pembangunan nasional. Menurutnya, isu kebencanaan, transformasi kebijakan publik, dan dinamika bisnis tidak dapat dipisahkan, sehingga kolaborasi multisektor menjadi kebutuhan mendesak.
“Forum ini kami desain sebagai ruang dialog strategis yang menghubungkan perspektif akademik dengan dunia usaha dan pembuat kebijakan," ujarnya.
UB ingin memastikan bahwa gagasan yang lahir dari kampus mampu menjawab tantangan sensitivitas bencana dan dinamika ekonomi tahun 2026.
Ketua Pelaksana CEO Forum, Dr. Fadilah Amin, MAP PhD., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai ajang diskusi, tetapi juga sebagai ruang penyusunan rekomendasi konkrit.
“Melalui forum ini, kami ingin merumuskan langkah-langkah yang realistis dan aplikatif. Diskusi tidak berhenti pada teori, tetapi mendorong lahirnya rekomendasi yang dapat diadopsi baik oleh dunia usaha, pemerintah, maupun perguruan tinggi,” jelas Dr. Fadilah.
Forum berlangsung dari siang hingga sore, diawali dengan pembukaan, sambutan pelaksana, serta opening remarks dari Rektor UB. Selanjutnya, sesi keynote speech dan diskusi panel membahas proyeksi kebijakan tahun 2026, transformasi bisnis berbasis mitigasi risiko, serta strategi memperkuat daya tahan ekonomi nasional dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Di bagian akhir, forum merumuskan sejumlah poin rekomendasi, antara lain: penguatan sinergi pemerintah–akademisi–industri dalam mitigasi bencana, digitalisasi tata kelola risiko bisnis, serta pengembangan riset kebencanaan berbasis implementasi lintas sektor. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |