TIMES JATIM, BANYUWANGI – Banyuwangi kembali mencatat sejarah sebagai pelopor perubahan. Berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember dan Bank Jatim, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini menjadi lokasi pertama peluncuran Bulan Literasi Keuangan Nasional untuk Pelajar.
Kick Off dipusatkan di SDN Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, Jumat (02/05/2025).
“Kick off dari Banyuwangi ini menjadi yang pertama kali, untuk selanjutnya ke daerah lainnya se Indonesia,” kata Kepala OJK Jember Muhammad Mufid, Sabtu (03/05/2025).
Dalam program itu, para siswa sekolah di Kabupaten Banyuwangi dikenalkan dengan literasi keuangan. Bahkan sebanyak seribu siswa dibukakan rekening perbankan sebagai modal awal bagi mereka untuk menabung.
Ia menjelaskan literasi keuangan perlu diajarkan kepada anak sekolah sejak dini. Salah satunya dengan mulai menyisihkan uang jajan untuk menabung.
“Dengan literasi keuangan, kami berupaya agar tabungan pelajar ini berkelanjutan, bagaimana agar pelajar bisa konsisten menabung dan menggunakan uangnya dengan tepat. Untuk itu kami juga akan bangun ekosistemnya, gurunya dan juga orang tuanya juga akan mendapat support literasi keuangan,” ujarnya.
Selanjutnya program literasi keuangan akan memberikan pendampingan hingga workshop bagi pelajar.
“Nantinya program Literasi keuangan juga akan menyasar berbagai unsur masyarakat seperti komunitas pariwisata, UKM, ibu rumah tangga dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berterima kasih dan mengapresiasi upaya OJK bersama Bank Jatim yang terus melakukan edukasi literasi keuangan sejak dini pada generasi muda Banyuwangi.
“Literasi keuangan menjadi bagian pendidikan yang penting untuk bekal masa depan anak. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata pentingnya kolaborasi dan keterlibatan banyak pihak dalam dunia pendidikan termasuk lembaga keuangan dan perbankan,” kata Ipuk.
Ipuk mengatakan literasi keuangan sejak dini akan membantu pelajar melakukan pengelolaan keuangan dengan lebih bijak. Tidak hanya membentuk kebiasaan menabung tapi juga bisa menghindari sikap konsumtif, dan mengelola keuangan dengan baik.
“Dengan mengenal literasi keuangan anak-anak mulai dibiasakan merencanakan masa depan finansial yang lebih baik. Mereka juga bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan pengelolaan keuangan yang saat ini marak terjadi seperti pinjol, judi online dan lainnya,” ujar Ipuk.
Ditambahkan Direktur Bisnis Mikro Ritel dan Usaha Syariah Bank jatim R Arief Wicaksono, akan terus mensupport program literasi keuangan bagi pelajar di Banyuwangi. Saat ini sudah ada 27 ribu pelajar Banyuwangi yang memiliki rekening tabungan Bank Jatim.
“Masih ada potensi 51 ribu siswa SD dan 100 ribuan siswa SMP yang akan dijangkau dengan literasi keuangan. Kami akan terus melakukan upaya tersebut secara berkelanjutan,” katanya. (*)
Pewarta | : Ninda Tamara (MG-257) |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |