https://jatim.times.co.id/
Berita

Prof. Andy Fefta Wijaya; Inspirasi dari Ayah dan Semangat Membangun Pendidikan Tinggi Berskala Global

Sabtu, 03 Mei 2025 - 17:18
Prof. Andy Fefta Wijaya; Inspirasi dari Ayah dan Semangat Membangun Pendidikan Tinggi Berskala Global Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Di balik kontribusi besar Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D di dunia pendidikan tinggi, ada sosok inspiratif yang menjadi motivator agung baginya. Yakni sang Ayah, Alm M Syahri Hasan. Mendiang ayahnya lah yang memberikan motivasi besar buatnya untuk bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Ayah Prof Andy adalah seorang dengan akademik yang mentereng. Dia merupakan salah satu dari sedikit orang Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri pasca kemerdekaan, atau pada tahun 60 an.

Dengan latar belakang teknik mesin, mendiang ayah Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) ini berhasil kuliah di New York University (NYU) setelah sebelumnya menempuh pendidikan di Bumi Siliwangi, yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Beliau mendapatkan beasiswa pertama yang diberikan oleh PBB untuk putra-putri Indonesia pasca kemerdekaan,” kenang Prof. Andy.

Pengalaman ayahnya yang berhasil meraih pendidikan tinggi di luar negeri menumbuhkan semangat dan motivasi pada diri Prof Andy. 

Setelah lulus SMA, Pria kelahiran Palembang 1967 itu akhirnya mengambil pendidikan Sarjana di Fakultas Ilmi Administrasi Universitas Brawijaya, dan lulus pada tahun 1990. Selesai dari Kampus Biru, Prof Andy melanjutkan studi magisternya di luar negeri, tepatnya di Australian National University dengan menggunakan beasiswa dari Pemerintah Australia. Lulus tahun 1996.

Semangatnya untuk bisa menempuh pendidikan tertinggi membawanya melanjutkan studi doktoralnya di Flinders University Australia dengan beasiswa yang sama dan lulus pada tahun 2006. Prof. Andy mengakui, pendidikan luar negeri memberinya kesempatan untuk tumbuh sebagai pribadi yang mandiri dan berkembang dalam lingkungan yang kompetitif.

Saat menjadi Dekan FIA UB, Prof Andy terus menggalakkan internasionalisasi Fakultas. Salah satu caranya, yakni dengan mendorong agar dosen FIA UB bisa berkuliah di luar negeri. Bagi Prof. Andy, pengalaman belajar di luar negeri bukan hanya soal memperoleh ilmu, tetapi juga soal membangun kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan menciptakan jejaring global.

"Saya selalu berusaha memberikan kemudahan bagi dosen yang ingin melanjutkan studi, terlebih yang ke luar negeri. Agar mereka bisa mengembangkan diri," tuturnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial PTN se-Indonesia itu mengakui akan ada banyak tantangan yang dihadapi saat kuliah di luar negeri. Tapi hal itulah yang malah bisa melatih ketahanan diri dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, yang sangat penting di era globalisasi.

"Minimal standar bisa berbahasa Inggris dengan lancar itu sangat penting saat ini," tegas Prof. Andy.

Selain itu, internasionalisasi juga dia lakukan dengan memperbanyak kerjasama dengan universitas-universitas terkemuka dunia, seperti Imperial College London dan Boston University. Kerja sama ini memberi peluang besar bagi mahasiswa FIA UB untuk mengembangkan kompetensi mereka di tingkat internasional.

“Kami sudah bekerjasama dengan ranking sembilan dunia, Imperial College London, untuk joint supervision, joint examination untuk mahasiswa S3 kita. Kemudian juga double degree kemarin juga Boston sudah mau dengan kita,” tambahnya dengan penuh semangat.

Prof Andy percaya, keberhasilan sebuah institusi juga sangat dipengaruhi oleh pemimpinnya. Untuk itu, sebagai Dekan, dia mengaku terus berupaya untuk memberikan yang terbaik, agar instansi yang dia pimpin bisa diterima oleh masyarakat nasional maupun internasional.

"Pimpinan itu kan dianggap simbol. Sehingga harus bisa menunjukkan bagaimana kemampuan yang bersangkutan untuk berkomunikasi dan meyakinkan, menjalin trust. Harus menjadi contoh yang baik," kata dia.

Hal lain yang juga menjadi penguat keberhasilan adalah kolaborasi dan jejaring kuat. Hal itu juga telah dilakukan dengan maksimal oleh Prof Andy. Di tingkat Nasional, ada banyak jabatan strategis yang saat ini dia emban. Seperti Ketua Asosiasi Sarjana dan Praktisi (ASPA) Indonesia, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI), Wakil Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat, Anggota Dewan Pakar Indonesian Association for Public Administration, Dewan Pakar Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia, dan lainya.

Selain kesuksesannya di dunia akademik, Prof. Andy juga dikenal sebagai sosok yang aktif memberikan kontribusi dalam pemerintahan. Ia dipercaya menjadi anggota Dewan Pakar yang memberikan pertimbangan penting bagi kebijakan negara.

"Saya juga ada di Dewan Pakar yang isinya adalah sebagian besa menteri-menteri kabinet yang saat ini, ada itu ada di grup kami itu," ujarnya.

Di dalam grup itu, dia acap kali dimintai pertimbangan atas sebuah kebijakan, dan memberikan masukan atau kritik terhadap pemerintah atas aspirasi masyarakat yang ada. Tak hanya memberikan masukan, dia juga memanfaatkan jejaringnya untuk memperkenalkan UB, khususnya FIA UB kepada para pejabat negara. Hasilnya, saat ini dia mengonfirmasi ada beberapa menteri yang telah mendaftar sebagai mahasiswa Pascasarjana FIA UB.

"Nanti ke depan ya akan saya ajak beberapa teman-teman menteri itu untuk join ke Brawijaya juga. Membawa manfaat untuk networking nasional gitu ya," tuturnya.

Berkat jaringannya yang luas pula, dia pernah berhasil mengundang Presiden Prabowo Subianto, yang saat itu sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI untuk mengisi kuliah tamu di FIA UB.

"Itu sepertinya pertama kali beliau  ya  masuk kampus setelah sekian lama, terutama kampus di luar Menhan gitu ya, atau yang berhubungan dengan pertahanan," kata dia.

Dengan networking nasional dan internasional yang kuat ini, dia berkomitmen untuk bisa membawa institusi yang dia pimpin lebih melambung di kancah internasional, sehingga kepercayaan publik bisa terus meningkat dari tahun ke tahun, dan ada banyak orang yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi dengan kualitas terbaik. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.