TIMES JATIM, BANYUWANGI – Manajemen Persewangi (Persatuan Sepak Bola Banyuwangi) resmi menunjuk pelatih baru yakni Yulius Alexander Saununu sebagai pengganti almarhum Syamsuddin Batola untuk mengarungi Liga 4. 

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Persewangi, Handoko, pada Sabtu, (21/12/2024). Keputusan menunjuk Saununu, mantan pelatih Perseru Serui di Liga 1 musim 2018, didasari pada beberapa pertimbangan matang. 

Menurut Handoko, mantan pemain Timnas Indonesia pada era 1990-an, Alexander Saununu, ini memiliki lisensi kepelatihan yang mumpuni. Selain itu, dia juga dinilai mampu melanjutkan semangat juang yang telah dibangun oleh Syamsuddin Batola.

"Kami ingin melanjutkan perjuangan almarhum Coach Syamsuddin. Karena itu, kami mencari sosok pelatih yang tidak hanya memiliki kompetensi, tapi juga nantinya bisa membangun kedekatan emosional dengan tim," kata Handoko.

Sebelum akhirnya jatuh pada pilihan Saununu, manajemen Persewangi sempat mempertimbangkan beberapa nama besar lainnya seperti Regi Aditya, Subangkit, Stefan Rullin Keeltjes, dan Purwanto Suwondo. 

Namun, setelah melalui diskusi panjang, manajemen memutuskan bahwa Saununu adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin Persewangi.

"Kita tetap ingin mencari pelatih yang bagus, tapi disisi lain kita mempertimbangkan bagaimana psikologis pemain yang selama ini dekat dengan coach Batolla. Alex Saununu ini teman dekat almarhum saat di diklat Ragunan dan sama-sama bermain di Timnas Pelajar," ujarnya. 

Pelatih kelahiran Ambon itu, masih Handoko, sudah tiba di Banyuwangi dan kemungkinan akan langsung bergabung dalam latihan tim esok harinya. 

Pria kelahiran Dusun Sugihwaras, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, berharap dengan pemilihan pelatih itu, masyarakat Banyuwangi bisa melihat bagaimana keseriusan manajemen untuk tetap menjaga asa lolos ke Liga 3 musim depan dan tetap dalam jalur untuk lolos ke Liga 2 beberapa tahun ke depan. 

"Target kita musim ini bisa juara Liga 4 Nasional. Coach Batolla sudah membangun tim yang kuat, tugas kita (manajemen) membangun optimisme untuk bisa mewujudkan target itu," tegas Handoko yang juga merupakan Sekjen Projo. (*)