TIMES JATIM, JAKARTA – Hanny Triana, seorang wanita Bali yang lahir pada 23 Desember 2001, memiliki hasrat besar dalam dunia menulis dan menjadi influencer.
Dari pulau Dewata, Hanny sapaan akrabnya dibesarkan dengan nuansa budaya Bali yang kuat, yang kemudian menjadi sumber inspirasi dalam berbagai karyanya.
Hanny adalah seorang mahasiswi yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Siber Muhammadiyah Yogyakarta, Program Studi Administrasi Kesehatan.
Selain fokus pada pendidikan, ia juga bekerja sebagai Beauty Consultant di salah satu klinik kecantikan di Denpasar, Bali.
Kehidupannya tak hanya berputar di dunia akademik dan pekerjaan, namun juga di bidang pageant dan aktivisme sosial. Pada tahun 2023, ia berhasil meraih posisi Top 10 Putri Hijabfluencer Prov. Bali, serta meraih penghargaan Best Student II Putri Hijab Academy Denpasar Batch 1, yang semakin menambah deretan prestasi gemilang yang ia raih.
Hanny juga aktif dalam berbagai kompetisi nasional, seperti lomba debat dan essay ilmiah, yang mewakili nama universitasnya. Sejak kecil, dirinya menunjukkan minat besar terhadap dunia sastra dengan menulis cerita pendek, puisi, serta berbagai bentuk tulisan lainnya yang mencerminkan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar.
Sebagai seorang yang sangat terhubung dengan dunia digital, ia memanfaatkan media sosial Instagram @itsme.trianadew sebagai sarana untuk berbagi pemikiran, karya tulis, dan pandangannya tentang kehidupan.
Gaya penulisannya yang segar dan mudah dipahami membuatnya dikenal di kalangan pengikutnya. Hanny mampu berbicara tentang berbagai topik yang relevan dengan generasi muda, mulai dari inspirasi hidup hingga tips untuk sukses di dunia digital.
"Tidak hanya menulis, saya juga menyukai dunia influencer, yaitu dengan membagikan konten yang mendidik dan menginspirasi banyak orang," katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/12/2024).
Lebih jauh untuk hal ini keahliannya dalam berkomunikasi dan membangun hubungan dengan audiens telah membantunya menciptakan personal branding yang kuat, khususnya di media sosial Instagram.
"Di platform ini sering berbagi pengalaman pribadi, perjalanan karir, serta konten seputar kecantikan. Dengan semangat yang tinggi untuk terus berkarya, saya berkeinginan untuk memberikan dampak positif bagi wanita Muslim di Indonesia," ungkapnya penuh harap.
Lantas dirinya sangat meyakini bahwa melalui menulis dan pengaruh digital, tentunya dapat menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda, untuk lebih percaya diri mengejar impian dan passion mereka.
"Salah satu nilai yang sering saya tekankan adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata, serta bagaimana menjadi influencer yang bertanggung jawab, positif, dan otentik," imbuhnya.
Kini, Hanny terus mengembangkan diri baik dalam menulis maupun dalam perjalanan karirnya sebagai influencer, dengan harapan mencapai lebih banyak prestasi dan memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat dunia.
Dalam setiap langkah yang diambil, Hanny percaya bahwa meskipun terkadang terasa berat, itu adalah bagian dari proses tumbuh dan berkembang. Tidak ada pencapaian yang instan, dan setiap usaha yang dilakukan akan membawa hasil yang berharga pada akhirnya.
"Dengan semangat dan tekad yang kuat, saya sangat berharap bisa menjadi teladan bagi banyak orang, khususnya bagi wanita muda yang ingin mengejar impian mereka dengan percaya diri dan penuh dedikasi," tuturnya.
Sejak dulu, Hanny memiliki cita-cita mulia untuk membangun sebuah rumah aman bagi perempuan yang bukan hanya sekedar tempat fisik, tetapi juga simbol dari lingkungan yang melindungi dan memberi rasa aman kepada perempuan yang mengalami kekerasan, diskriminasi, dan trauma.
"Rumah aman ini diharapkan menjadi wadah untuk pemulihan, pemberdayaan, dan pendidikan bagi perempuan agar mereka bisa hidup mandiri dan menjalani hidup dengan penuh harga diri. Dengan dukungan masyarakat, saya berharap rumah aman ini bisa berkembang menjadi lebih luas dan menjangkau lebih banyak perempuan yang membutuhkan, setiap perempuan berhak merasa aman, dihargai dan diberdayakan," tandasnya. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Imadudin Muhammad |