TIMES JATIM, BATU – Kalau kita jatuh 10 kali, kita harus bangkit 11 kali, begitu motto Aryo Pandu Pamungkas, atlet cabang olahraga tarung derajat dari Kota Batu. Semangat pantang menyerah ini, mengantarkan lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang ini masuk menjadi salah satu nominator Anugerah TIMES Indonesia (ATI) tahun 2024.
Dari sebuah kebetulan menemukan tempat latihan cabang olahraga di dekat rumahnya, laki-laki kelahiran Juli tahun 2001 ini memborong penghargaan mulai dari bawah hingga tingkat nasional.
Pandu pernah meraih juara 3 POPNAS Tarung Derajat di Jawa Tengah 2017, Juara 1 Porprov Jatim 2019, Juara 1 Porprov Jatim 2022, Juara POMNas yang digelar di Sumatera Barat 2022, Juara 1 Porprov Jatim 2023 dan terakhir ia berhasil mengharumkan nama Jawa Timur dengan membawa medali emas cabang olahraga Tarung Derajat dalam PON di Aceh- Sumut 2024.
Pandu berlatih olahraga bela diri ini sejak kelas 5 SD sekitar tahun 2011. Garis nasib yang mengantarkan Pandu akhirnya memilih olahraga bela diri ini dan mengantarkan perjalanan hidupnya hingga ia bisa menyelesaikan studinya dan meraih banyak prestasi.
“Kalau ada yang nanya kenapa memilih Tarung Derajat, ya karena kebetulan saja. Kebetulan Tarung Derajat tempat berlatihnya di Gedung Kesenian di Desa Oro-Oro Ombo, kalau mungkin saat itu di Gedung Kesenian tempat berlatihnya pencak silat, mungkin saya sudah berlatih pencak silat. Tapi saya bersyukur, karena bisa mendalami Tarung Derajat,” ujar Pandu.
Dengan dukungan kedua orang tuanya, Gatot Supriyanto yang bekerja sebagai supir di YWI Kota Batu dan ibunya Sri Sumarni, Pandu meraih seambreg prestasi. “Dukungan kedua orang tua saya sangat luar biasa, ayah selalu menemani saya, meskipun beliau tidak ada background bela diri. Ibu juga mendukung meskipun tidak pernah berani melihat pertandingan, karena tidak bisa melihat anaknya dipukul,” ujarnya.
Ia bersyukur karena banyak prestasi di tarung derajat dari tingkat Daerah – Nasional. Prestasi pertama yang diraihnya adalah menjuarai kelas tarung usia dini Kejuaraan Piala KONI Kota Surabaya tahun 2013.
Selepas itu, ia terus meraih berbagai prestasi dengan level yang terus meningkat. Ia sudah mewujudkan impiannya meraih medali emas Porprov selama tiga kali (2019, 2022 dan 2023), ia berusaha untuk bisa meraih medali emas di PON selanjutnya. “Sekarang tugas saya di PON harus mempertahankan medali emas saya di PON 2028 dan PON 2032 biar bisa hattrick PORPROV Jatim mendapatkan tiga kali medali emas dan tiga medali emas di PON,” ujarnya.
Ia bersyukur karena selama dalam perjalanan kariernya menjadi atlet, pelatih hingga menjadi pengurus cabang olahraga banyak yang mendukungnya, sehingga ia memperoleh banyak prestasi. Kini ia mengembangkan kemampuannya ini dengan membuat sport klinik untuk menangani atlet yang cedera.
Pandu berterima kasih terhadap TIMES Indonesia yang sudah membantu mempublikasikan prestasi yang diraihnya dan memberikan penghargaan kepadanya hingga ia bisa terus bersemangat mendapatkan prestasi. "Semoga bisa memotivasi juga rekan-rekan lainnya,” ujar Pandu.(*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |