TIMES JATIM, GRESIK – Sektor perhotelan di Kabupaten Gresik menunjukkan tren pemulihan. Hal ini terbukti dari riset terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Juni 2025.
Menurut data statistik, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel mencapai 51,38 persen, naik 1,35 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Tak hanya itu, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) juga menunjukkan angka stabil di kisaran 1,73 hari. Yang menarik, tamu asing cenderung menginap lebih lama dibandingkan tamu domestik.
“Tamu asing rata-rata menginap selama 6,56 hari di hotel berbintang. Sementara tamu domestik menginap sekitar 1,68 hari di hotel berbintang, dan 1,63 hari di hotel non-bintang,” ujar Kepala BPS Kabupaten Gresik, Indriya Purwaningsih, dalam rilis resmi yang diterima TIMES Indonesia pada Jumat (1/8/2025).
Indriya menambahkan, data ini menjadi sinyal positif bagi sektor pariwisata dan jasa perhotelan di Kota Pudak yang mulai kembali bergeliat di tengah aturan efisiensi pemerintah.
“Peningkatan TPK dan lama menginap menunjukkan adanya pergerakan wisatawan maupun pelaku usaha yang datang ke Gresik, baik untuk tujuan bisnis maupun wisata,” jelasnya.
Di sisi lain, BPS juga merilis data inflasi Kabupaten Gresik sepanjang Juli 2025. Inflasi bulanan tercatat sebesar 0,30 persen, dengan inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 1,93 persen.
Kelompok pendidikan menjadi penyumbang utama inflasi bulan ini dengan andil 0,22 persen, menyusul kenaikan biaya pendidikan di berbagai jenjang.
Sementara itu, inflasi tahunan didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok pengeluaran lainnya.
Meski begitu, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami deflasi, seperti perlengkapan rumah tangga serta informasi dan jasa keuangan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BPS Gresik: Sektor Perhotelan Tunjukan Tren Bagus, Tamu Asing Menginap Lebih Lama
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |