TIMES JATIM, SURABAYA – Hasil rapat kordinasi lintas sektoral Polda Jatim dengan jajaran instansi terkait, ada beberapa yang menjadai fokus dalam pengamanan Nataru 2024-2025. Jawa Timur menjadi fokus kepadatan arus lalu lintas selama Nataru.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, mengatakan setelah dilaksanakan apel gelar pasukan segera digeser ke Pos Yan dan Pos Pam yang sudah ditempatkan di titik titik strategis yang nantinya diisi oleh jajaran TNI, Polri maupun dinas terkait.
Sedangkan survey Kementrian Perhubungan mengatakan Jawa Timur menjadi tujuan terbanyak wisatawan lokal maupun mancanegara di akhir tahun 2024. Titik kepadatan maupun rawan kemacetan berada di jalur wisata.
“Hasil rakor lintas sektoral, Jawa Timur menjadi lokasi kunjungan yang utama para wisatawan. Hasil ini juga sesuai dengan survey kementrian perhubungan yang mengatakan Jatim menjadi jujukan wisata terbesar,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin usai mengikuti gelar pasukan apel operasi lilin semeru 2024, Jum’at (20/12/2024).
Sementara lonjakan kunjungan wisata, Jatim menjadi daerah asal tertinggi dan menjadi tujuan tertinggi dalam pergerakan meningkat 2,82 persen dari 107 juta menjadi 110 juta pergerakan.
Ada beberapa titik yang menjadi kosentrasi Ditlantas, dari beberapa titik tersebut sudah dipetakan tim Ditlantas Polda Jatim. Titik kepadatan yang sudah diperdiksi salah satunya Tol Singosari dan Tol Pandaan.
“Prediksi titik kepadatan baru yang terjadi di Tol Singosari. Kepadatan ini kendaraan berbanding dengan volume kapasitas jalan. Kendaraan mencapai angka 0,7 persen belum mencapai persen. Meski dibawah persen tetap menjadi titik krusial,” katanya.
Sementara kerawanan lainnya diantaranya titik rawan kecelakaan dan titk rawan longsor. Perkiraan cuaca BMKG sudah memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di akhir tahun nanti. Untuk titik yang rawan bencana telah menempatkan personel dari dinas PU dan Basarnas.
Jalur ekstrem juga menjadi perhatian, tim Ditlantas melihat secara langsung ormas setempat membangun sarana dan pasarana. Hal ini untuk antispasi terjadinya kecelakaan.
“Tim kami melihat secara langsung ormas setempat membuat bantalan dari ban, karung dan petunjuk arah pada jalur ekstrem yang akan mengarah ke tempat wisata. Upaya ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan,” tutur perwira menengah ini.
Sementara lonjakan kendaaraan skala nasional meningkat 4 persen, Jawa Timur tembus sampai 8 ribu kendaraan baru. Pertumbuhan volume kendaraan baru ini pemicu kepadatan, dan nantinya ada strategi baru untuk menguari kepadatan.
“Ada stratgi baru untuk mengurai kepadatan lalu lintas, mengingat pertumbuhan volume kendaraan secara nasional meningkat 4 persen dan Jatim ada peningkatakan sekitar 8 ribu kendaraan baru,” ujarnya.
Untuk transportasi publik persiapan ramp chek dilakukan, inpeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan untuk angkutan umum. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan masyarakat yang menggunakan angkutan publik sebagai sarana transportasi. Sedangkan pembatasan kendaraan sumbu tiga keatas juga akan diiberlakukan.
“Selain itu juga sudah ada pembatasan kendaraan sumbu tiga keatas, sehingga personel akan memantau secara langsung lonjakan yang terjadi pada Sabtu besok,” ujarnya menutup sesi wawancara dengan awak media. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Titik Kepadatan Baru Jadi Kosentrasi Ditlantas Polda Jatim
Pewarta | : Hamida Soetadji |
Editor | : Deasy Mayasari |