https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Ladang Emas dari Kulit Ular, Kisah Sukses Pengusaha Banyuwangi

Rabu, 25 September 2024 - 19:30
Ladang Emas dari Kulit Ular, Kisah Sukses Pengusaha Banyuwangi Muhammad Rofiq menunjukkan bahan kulit ular mentah sebelum diolah (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Ketika kebanyakan orang mungkin melihat kulit ular sebagai sesuatu yang menakutkan, seorang pengusaha muda dari Kabupaten Banyuwangi melihatnya sebagai ladang emas. Muhammad Rofiq (46), telah berhasil mengubah kulit ular menjadi bisnis bernilai miliaran rupiah.

Rofiq sapaan akrabnya, memulai perjalanannya empat belas tahun yang lalu. Berawal dari pengalamannya di dunia garment, ia menemukan bahwa kulit ular memiliki tekstur dan keindahan unik yang dapat diolah menjadi berbagai produk fashion berkualitas tinggi. 

"Sebelumnya saya membuat kerajinan tas dari kulit lembu dan domba. Baru pada tahun 2010 mulai mencoba menggunakan kulit ular," ujar Rofiq, Rabu (25/09/2024).

Pria berdomisili di Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwang ini sebelumnya mengolah kulit ular menjadi berbagai produk seperti tas, dompet, dan aksesoris lainnya. Ia fokus pada kualitas dan desain produk, yang ternyata sangat diminati di pasar global. Dalam waktu singkat, produk-produk buatan Rofiq menembus pasar Asia dan Eropa.

Namun semenjak COVID-19 melanda, bisnis Rofiq mengalami guncangan hebat karena penurunan penjualan hingga ia menutup lini usaha garmentnya.

Kini ia mulai bangkit dengan strategi barunya, ia berfokus pada penjualan ekspor bahan kulit yang sudah diolah. Bahan kulit mentah dari pengepul ia olah kembali hingga kulit siap untuk dibuat kerajinan. Tak tanggung-tanggung dalam sebulan ia bisa meraup omzet hingga Rp 1 miliar.

Kulit-Ular.jpgBahan kulit sesudah diolah yang siap diekspor (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

“Sekarang ini hanya fokus ke ekspor bahan kulit saja tidak sampai barang jadi, tujuan ekspornya sekarang yang sering ke turki,” ungkapnya.

Menurut Rofiq, saat ini ia bermitra dengan penjahit sekitar rumahnya untuk menerima pesanan dari pelanggan yang minta barang jadi seperti dompet, tas, dan lainnya. Jika dulu para penjahit di pekerjakan di satu lokasi perusahaan, namun sekarang hanya berani bermitra.

“Kalau bermitra mereka bisa mengerjakan di rumah sehingga misal tidak ada pesanan dari kami mereka masih bisa mengerjakan lainnya,” tuturnya.

Selain fokus pada bisnis, bapak empat anak ini juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Ia menyediakan lapangan kerja bagi penduduk lokal dan melibatkan mereka dalam proses produksi. 

"Saya ingin bisnis ini tidak hanya menguntungkan bagi saya, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," katanya.

Rofiq mengungkapkan bila ia mendapat pasokan kulit ular dari pengepul asal Pulau Kalimantan dan Sumatera yang telah mengantongi izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Kita ambil kulitnya itu dari tempat yang legal. Disana ular juga masih diperbolehkan diburu,” jelasnya.

Cerita sukses Rofiq ini telah menginspirasi banyak orang, terutama di daerahnya. Ia sering berbagi pengalaman dan ilmu dengan para pengusaha muda lainnya, serta aktif dalam berbagai kegiatan sosial. 

Melalui semangat dan dedikasinya, ia berharap dapat mendorong lebih banyak wirausahawan muda untuk berani mengambil peluang dan berinovasi.(*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa (MG)
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.