TIMES JATIM, SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berkomitmen menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan roda bisnis demi menjaga keberlangsungan lingkungan serta pembangunan sosial dalam jangka panjang.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, bahwa perusahaan selalu menjadikan praktik usaha berkelanjutan sebagai acuan dalam memandu langkah-langkah strategis ekspansi perusahaan. Langkah ini sekaligus menjadi legacy atau warisan tersendiri bagi bank umum daerah milik pemerintah provinsi tersebut.
”Bank Jatim dalam menjalankan bisnis senantiasa menjaga keseimbangan aspek environment, social, and governance (ESG). Sebab, penerapan prinsip ESG dapat membuat operasional perusahaan terus berjalan berkelanjutan dan konsisten mencetak kinerja positif,” ungkapnya, Senin (25/11/2024).
Aspek enviroment itu meliputi keterlibatan dalam pemberdayaan lingkungan, aspek sosial berupa penyaluran dana CSR perusahaan kepada pemerintah kabupaten maupun kota agar dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Mulai pembangunan gapura, bantuan ambulance, bantuan renovasi alun-alun dan lainnya.
Serta aspek governance antara lain berupa dukungan terhadap kinerja pemerintah seperti memberikan dukungan pembiayaan finansial bagi para pelaku usaha mikro kecil, dan menengah.
Di samping itu, juga langkah-langkah ekspansi yang berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan keuangan digital sebagaimana harapan kementerian keuangan.
Keseluruhan upaya tersebut terbukti mampu mendongkrak kinerja Bank Jatim secara optimal. Tercatat hingga triwulan ketiga tahun 2024, nilai aset Bank Jatim mencapai Rp106,63 triliun.
"Kredit yang berhasil disalurkan Bank Jatim pada triwulan tiga 2024 sukses berada di angka Rp62,19 triliun atau meningkat 20,13% (YoY)," ungkap Busrul Iman.
Selain itu, seluruh utilitas penggunaan layanan JConnect juga meningkat cukup masif. Hingga triwulan III 2024, JConnect Mobile telah memiliki 756.587 user. Angka tersebut naik 27,35 persen (YoY). Sementara untuk nominal transaksinya tercatat sebesar Rp 5,63 triliun atau naik 53,23 persen (YoY).
Pacu International Banking
Bank Jatim juga sukses memacu transaksi perbankan internasional dan mampu menangkap peluang transaksi remitansi.
Busrul mengatakan, akan terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan demi kenyamanan seluruh nasabah serta sebagai wujud dukungan pencapaian visi misi Bank Jatim sebagai BPD nomor 1 di Indonesia.
Menurut Busrul, Bank Jatim saat ini memang tengah masif mengembangkan JConnect Remittance. Hal itu dalam rangka untuk memperluas potensi bisnis International Banking, khususnya untuk peningkatan volume transaksi Incoming Remittance.
Saat ini Bank Jatim dapat melayani transaksi incoming remittance dari 2 koridor negara. Yaitu Malaysia dan Hongkong.
”JConnect Remittance adalah wujud layanan dan komitmen kami dalam memfasilitasi transaksi pengiriman uang dari negara tempat penempatan PMI ke Indonesia yang bisa berdampak terhadap peningkatan sumber pendapatan devisa di Jawa Timur," ucapnya.
Ia berharap dengan adanya JConnect Remittance dapat menjadi salah satu alternatif dalam peningkatan CASA yang berasal dari tabungan para PMI dan sekaligus bisa meningkatkan corporate image perseroan bahwa bankjatim sangat peduli terhadap para pekerja migran.
Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan jumlah pekerja migran di luar negeri yang paling tinggi. Pada 2023, jumlah pekerja migran asal Jawa Timur tercatat sebanyak 68.089 orang menurut data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Peluang tersebut dieksekusi oleh BJTM dengan cukup baik. Terbukti dengan kinerja produk trade finance and remittance yang mengalami pertumbuhan lebih dari 200 persen pada 2023.
Untuk transaksi remittance, BJTM mencatat kenaikan transaksi yang ditangani hingga 271,45 persen menjadi sebesar Rp2,76 triliun. Sedangkan pertumbuhan transaksi ekspor dan impor perseroan meningkat 108,85 persen menjadi sebesar Rp302,47 miliar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bank Jatim Bukukan Aset Gemilang dan Perkuat Akses Perbankan Internasional
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |