TIMES JATIM, MOJOKERTO – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota Mojokerto terus memastikan keamanan makanan dan minuman yang beredar di pasaran.
Upaya yang dilakukan dengan memeriksa makanan yang ada di pasar atau di toko modern.
Rabu (3/12/2025), Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, bersama Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat, Makanan (TKPPOM) memeriksa sejumlah pusat perbelanjaan, salah satunya Super Indo.
Selama pemeriksaan tersebut, tim menemukan beberapa produk pangan yang perlu mendapat perhatian.
Wali kota menyampaikan bahwa pihaknya mendapati ikan beku (frozen) impor yang tidak memiliki izin edar. “Kalau di Super Indo tadi, kita temukan ikan frozen yang tidak ada izin edarnya dan itu kebetulan impor,” jelasnya, Rabu (3/12/2025).
Dengan adanya temuan ini, wali kota mengingatkan masyarakat agar lebih teliti ketika membeli produk pangan, terutama yang berasal dari luar negeri.
“Memang yang harus kita waspadai bersama adalah makanan-makanan yang diimpor. Harus teliti betul masyarakat ketika mau membeli,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, TKPPOM juga melakukan uji lab sederhana terhadap beberapa sampel makanan, mulai dari makanan dan minuman dalam kemasan, produk daging olahan dan ikan segar.
“Uji lab keamanan pangan itu berbeda-beda untuk jenis makanannya. Bahan-bahan yang harus dipastikan keamanannya, tidak mengandung bahan berbahaya dan kandungannya tidak boleh melebihi dari kadar yang sudah ditetapkan oleh BPOM yang meliputi pengawet, pewarna, perisa,” terangnya.
Sementara, Perwakilan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya, Winarsih menyampaikan bahwa pihaknya turut menemukan produk dengan kemasan penyok.
“Sudah kami sampaikan ke pelaku usaha untuk diturunkan dari etalase. Kemasan penyok itu berpotensi terjadi kontaminasi atau kebocoran,” terangnya.
Meski begitu, Winarsih memastikan bahwa secara legalitas, produk pangan olahan yang diperiksa telah mengantongi izin edar BPOM.
Melalui sidak ini, Pemkot Mojokerto menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan pangan, sebagai upaya melindungi kesehatan masyarakat sekaligus memastikan ketersediaan bahan pangan yang aman menjelang momen Nataru. (*)
| Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |