https://jatim.times.co.id/
Berita

Peringati Harlah ke-95 NU, Istigasah Digelar NU Sydney

Senin, 08 Februari 2021 - 23:18
Peringati Harlah ke-95 NU, Istigasah Digelar NU Sydney Acara istigasah memperingati Harlah ke-95 NU digelar NU Sydney, Australia (Foto: NU Sydney for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, AUSTRALIA – Usia 95 tahun bukan lagi usia belia atau muda lagi. Nahdlatul Ulama (NU) sedang menyongsong satu abad sejak dideklarasikan di Surabaya pada 31 Januari 1926 oleh ulama kharismatik Hadratussayikh Hasyim Asy’ari. Harlah ke-95 NU kali ini pun diperingati di banyak tempat, tak terkecuali di Sydney, Australia.

Pada Sabtu (30/1/2021) lalu, para santri, wali-wali santri, anggota nahdliyin, nahdliyat dan anggota Muslimat NU yang berdomisili di Western Sydney berkumpul bersama dan berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang memberikan berkah kepada para santri-santri di Sydney pada umumnya. 

Mereka memperingati hari penting kelahiran Nahdlatul Ulama dan beristigasah, dzikir Bersama, membaca dhiba’ dan tahlil untuk para Kyai-kyai pendiri NU dan para guru-guru agama NU yang berada di tanah air dan di manapun mereka berada.

 Harlah ke 95 NU digelar NU SydneyAcara istigasah Harlah ke-95 NU yang digelar NU Sydney berlangsung khidmat (Foto: NU Sydney for TIMES Indonesia)

Acara istigasah dipimpin Rais NU Sydney, Ustadz Emil Idad dan dilanjutkan pembacaan tahlil oleh Kepala sekolah TPA Maarif Sydney, ustadz Maslathif Dwi Purnomo. 

Ustadz Muhammad Hasan Basri selaku ketua Tanfidz NU Sydney dan sekaligus Ketua Penyelenggara menambahkan pentingnya menghidupkan ajaran dan amalan-amalan NU yang ditanamkan oleh para Kyai-kyai dan para ulama nusantara. Ustadz Hasan mengingatkan akan pentingnya peran kita sebagai santri NU di kota Sydney dan bangga sebagai santri Mbah Hasyim Asy’arie sesuai dengan pesan Mbah Hasyim, "Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya do'akan husnul khotimah beserta anak cucunya."

 Harlah ke 95 NU digelar NU Sydne aIbu-ibu Muslimat NU Sydney mempersiapkan tumpeng di acara istigasah Harlah ke-95 NU (Foto: NU Sydney for TIMES Indonesia)

Nahdlatul Ulama didirikan dengan maksud mengimbangi Komite Khilafat yang ada di Makkah waktu itu (1924), yang berangsur-angsur jatuh ke tangan golongan pembaharu yang melarang praktik-praktik keagamaan seperti tasawur, tawasul, maulid maupun ziarah kubur. Para kyai dan ulama pengasuh pesantren Jawa waktu itu ingin berseru kepada Raja Ibnu Sa’ud, penguasa tanah Arab agar kebiasaan-kebiasaan beragama secara tradisi tidak dilarang. 

Untuk kepentingan itulah atas nama kalangan ulama tradisional dipimpin oleh KHA Wahab Chasbullah mengajukan usul agar kebiasaan-kebiasaan membangun kuburan, membaca doa seperti dalail al khairat, ajaran madzhab (terutama fiqh) tetap dihormati oleh kepala negara Arab itu.

 Harlah ke 95 NU digelar NU Sydney b

Acara istigasah NU Sydney ini berlangsung hikmat. Selain doa dan dzikir, kelompok hadroh NU Sydney juga ikut memeriahkan acara tersebut. Lantunan salawat dan pembacaan makhallul qiyam menyemangati para hadirin di ruang utama Belmore Youth Resource Centre. 

Setelah ditutup dengan doa istigasah Harlah ke-95 NU, para hadirin menyantap masakan-masakan ibu-ibu Muslimat NU di Sydney, Australia yang telah mempersiapkan nasi tumpeng kuning sesuai dengan adat Jawa untuk keberkahan organisasi yang didirikan oleh para ulama pengasuh pesantren yang mendidik para santrinya tanpa pamrih keduniawian. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.