TIMES JATIM, JAKARTA – Menkominfo, Budi Arie Setiadi jadi sorotan publik akhir-akhir ini. Hal tersebut imbas diretasnya server Pusat Data Nasional atau PDN. Sistem ini pun belum pulih sejak mengalami serangan siber dengan ransomware yang terjadi Kamis (20/6/2024).

Publik marah. Bahkan, Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) menggalang petisi yang menuntut Menteri Budi mundur dari jabatannya. Petisi itu terpampang pada laman change.org.

Relawan Jokowi 

Presiden Jokowi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Menkominfo Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024. Acara pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Pelantikan tersebut sejatinya menuai kritik dari banyak pihak. Presiden Jokowi dinilai gegabah menunjuk sosok yang dinilai tak memiliki kompetensi dan rekam jejak dalam kementerian strategi tersebut. 

Budi adalah memang orang dekat dari Presiden Jokowi. Ia pernah menjadi pendiri dan Ketua Umum Projo. Sebuah organisasi relawan pendukung Jokowi pada 2014.

Projo mendukung pendaftaran kembali suami Iriana itu sebagai calon presiden 2019. Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai wakilnya. Budi, sebagai Ketua Umum Projo, menyatakan mendukung siapapun calon pendamping yang dipilih bosnya itu.

Kesetiaan Budi pada keluarga Presiden Jokowi, berlanjut hingga Pilpres 2024. Pada Sabtu (14/10/2024), relawan Projo mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Kini, lewat petisi Safenet, Menteri Budi Arie Setiadi, didesak mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo, bentuk pertanggungjawaban dari diretasnya server Pusat Data Nasional atau PDN yang merugikan negara. (*)