TIMES JATIM, MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memaparkan capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada tim verifikator secara daring. Paparan ini dimaksudkan untuk Verifikasi Dokumen STBM Award Tingkat Nasional 2025, Rabu (28/5/2025).
Ning Ita sapaannya menyampaikan bahwa capaian STBM di Kota Mojokerto menunjukkan hasil yang signifikan. Dimana pilar pertama, Stop Buang Air Besar Sembarangan, telah mencapai 100%. Pilar kedua, Cuci Tangan Pakai Sabun, mencapai 93%. Pilar ketiga, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, mencapai 81,9%. Pilar keempat, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, mencapai 78%. Pilar kelima, Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, mencapai 93,1%.
“Kami akan terus mengintervensi masyarakat kami, baik melalui upaya promotif, preventif, maupun kebijakan anggaran yang memadai dalam pengelolaan atau manajemen lingkungan yang sehat, sehingga bisa mewariskan Kota Mojokerto yang tetap layak huni bagi generasi-generasi berikutnya,” ujar Ning Ita, Rabu (28/5/2025).
Capaian lima pilar STBM di Kota Mojokerto menunjukkan kemajuan yang sangat baik dan signifikan dari tahun 2023 hingga 2025. Pada tahun 2020, Kota Mojokerto mendapatkan penghargaan STBM Award kategori Percepatan ODF, Lurah Terbaik, Sanitarian, dan Natural Leader STBM.
Kemudian, pada tahun 2021, Kota Mojokerto meraih penghargaan STBM Berkelanjutan sebagai Kota Terbaik Nomor 2 Nasional dalam kategori Enabling Environment. Selanjutnya, pada tahun 2024, Kota Mojokerto mendapatkan penghargaan STBM Award kategori Madya Terbaik 2. Pada April 2025, Kota Mojokerto telah terverifikasi lima pilar STBM oleh pemerintah provinsi sebagai prasyarat untuk mengikuti STBM Award Paripurna.
“Harapannya, kali ini Kota Mojokerto menjadi nomor satu nasional untuk STBM Paripurna,” imbuhnya.
Seluruh capaian tersebut merupakan wujud dari komitmen kuat Pemerintah Kota Mojokerto dalam mengawal sekaligus memastikan implementasi lima pilar STBM benar-benar berjalan secara berkelanjutan dan terintegrasi.
“Kami juga hadir sebagai penggerak kebijakan sekaligus sebagai fasilitator dan mitra aktif bagi masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui program lintas sektor dan pendampingan langsung di lapangan oleh seluruh elemen masyarakat, seperti pembangunan keluarga dan kesehatan, Pemerintah Kota Mojokerto telah konsisten memberikan dukungan,” jelas Ning Ita.
Dalam mendukung capaian yang ada, Pemerintah Kota Mojokerto juga telah meluncurkan berbagai inovasi, diantaranya Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting), Saling Suka (Sanitasi Lingkungan Sehat untuk Keluarga), dan Bajak Sambal Terasi (Bayar Pajak Pakai Sampah Bisa Langsung Terintegrasi).
Inovasi-inovasi ini telah mendapatkan penghargaan di tingkat provinsi maupun nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan.
“Dalam mendukung STBM di Kota Mojokerto, kami juga menyediakan anggaran dan kebijakan berupa perda maupun perwali. Kami menyadari bahwa masih ada tantangan sanitasi yang harus kami hadapi bersama. Namun, kami percaya dapat menyelesaikan semua tantangan tersebut dengan semangat gotong royong, penguatan kader motivator, pemanfaatan dana CSR dan APBD, serta komitmen regulatif melalui berbagai perda dan perwali,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Capaian Sanitasi Total Kota Mojokerto Patut Diacungi Jempol
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Deasy Mayasari |