TIMES JATIM, SURABAYA – Menjelang Peringatan Hari Raya Idul Adha, Anggota DPRD Jawa Timur Erma Susanti mengingatkan pentingnya pengawasan lalu lintas hewan kurban, terutama di kandang dan titik distribusi.
Pendampingan diperlukan dengan mengedepankan peningkatan ekonomi peternak di Jawa Timur.
Anggota Komisi B DPRD Jatim itu menegaskan bahwa setiap momentum Idul Adha selalu menuntut kesiapan ekstra dari dinas terkait, terutama dinas peternakan, dalam memantau pergerakan hewan ternak.
Ia menuturkan, pemerintah wajib hadir mendampingi kelancaran kesehatan hewan ternak, distribusi dan peningkatan ekonomi para peternak yang mayoritas adalah warga desa.
"Tapi tentunya seperti biasa, setiap Idul Adha selalu ada pengawasan-pengawasan terkait penyakit tertentu," ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Jatim, Rabu (21/5/2025).
Anggota DPRD Jatim Dapil Blitar-Tulungangung itu menyebutkan, perpindahan hewan ternak dari satu wilayah ke wilayah lain menjelang hari H harus memenuhi standar administrasi, seperti surat pengantar dari dokter hewan sebagai bentuk legalitas dan jaminan kesehatan hewan.
"Pasti nanti ada perpindahan. Dan perpindahan ini ada standar secara administrasi, seperti surat pengantar dari dokter hewan," jelasnya.
Dia mengingatkan, agar tenaga pengawas dan petugas medis hewan benar-benar disiapkan sejak dini. Pengawasan di kandang-kandang hewan kurban harus dimaksimalkan untuk mengantisipasi potensi penularan penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) atau zoonosis lainnya.
"Meminimalisir penyebaran penyakit harus mulai dari sekarang. Antisipasi itu penting. Jangan sampai nanti tidak ada tenaga atau fasilitas untuk memantau kondisi hewan," tegasnya.
Ia berharap Pemprov Jatim segera menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik penampungan dan pasar hewan guna memastikan semua prosedur dijalankan dengan benar dan aman.
Seperti diketahui, Idul Adha 2025 sesuai klaender akan jatuh pada tanggal 6 Juni. Menjelang hari raya tersebut, stok sapi untuk kurban menjadi perhatian utama.
Berdasarkan data terbaru, populasi sapi potong di Jawa Timur pada tahun 2023 mencapai lebih dari 5 juta ekor, menjadikannya sebagai provinsi dengan populasi sapi terbanyak di Indonesia.
“Kami melihat ada transaksi ekonomi yang berputar di para peternak di Jawa Timur, nah itu patut untuk tetap dijaga di momen Idul Adha 2025 ini,” pintanya.
Namun, beberapa daerah mengalami penurunan jumlah sapi potong akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), seperti yang terjadi di Kabupaten Tuban, yang mengalami penurunan dari 354.650 ekor pada tahun 2021 menjadi 266.378 ekor pada tahun 2023.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |