TIMES JATIM, SURABAYA – Perbanyak koleksi literatur Gajah Mada, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gallery Majapahit dan Wali Limo yang terletak di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim, Rabu (21/5/2025).
Peresmian ini bertepatan dengan Pekan Literasi Jawa Timur 2025 bertema "Membangun Peradaban, Merajut Masa Depan Melalui Literasi."
Gubernur mengapresiasi inisiatif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim yang mampu menghadirkan miniatur Majapahit dan Wali Limo sebagai pusat pembelajaran peradaban. Berkat inovasi ini, perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku.
"Seyogianya memang harus ada perbaikan dan improvement perpustakaan yang kita miliki," kata Khofifah.
Dalam galeri tersebut, pengunjung dapat mempelajari literasi serta melihat contoh benda-benda artefak peninggalan masa kerajaan. Meskipun galeri ini masih baru, namun sudah mampu menarik animo tinggi melalui kunjungan dari berbagai lembaga pendidikan lintas provinsi.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim memang terus melakukan transformasi modernisasi sarana dan prasarana melalui kehadiran Gallery Majapahit dan Wali Limo. Pengunjung seolah dibawa menuju masa kejayaan cikal bakal Nusantara lewat kearifan Sumpah Palapa dan raja-rajanya.
"Kita bisa melihat bagaimana sebenarnya tapakan sejarah Indonesia dari perjalanan Majapahit," kata Khofifah.
Ia menambahkan, bahwa Bumi Majapahit adalah Jawa Timur. Tonggak persatuan dalam benang Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
Begitu pula tonggak perluasan Islam lewat dakwah lima wali.
Pada kesempatan ini, Khofifah juga mengusulkan penambahan sejumlah koleksi untuk memperkaya pengalaman pengunjung. Antara lain keberadaan simbol Kalpataru yang diwariskan Sunan Bonang serta literatur tentang Gajah Mada.
"Kita melihat apa yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim ini harus kita apresiasi, meskipun sambil jalan kita sempurnakan," ujar Khofifah yang pernah berkunjung ke perpustakaan Alexandria ini.
Inovasi Digital Library
Perpustakaan adalah ruang tumbuh, ruang belajar dan ruang harapan bagi semua orang. Begitu pula cara kerja layanan baca digital berbasis aplikasi memungkinkan masyarakat mengakses ribuan koleksi buku dari mana saja.
Perpustakaan memiliki daya tarik yang lebih kuat untuk menjelajahi kekayaan intelektual, budaya maupun sejarah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Ir Tiar S Suwardi menuturkan, bahwa indeks literasi melalui Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Jatim tergolong tinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2025.
"Yaitu 77,15 dan lebih tinggi dari nasional yang sebesar 77,44 dan alhamdulilah termasuk dalam tiga besar. Namun, masih di bawa Yogyakarta dan Bangka Belitung," ujar Tiat.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim terus melakukan modernisasi demi meningkatkan literasi masyarakat. Termasuk berkomitmen menjadi pembina 27.915 perpustakaan di Jatim. Selain itu juga telah membagikan 133 buku digital secara gratis.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Ada sejumlah kategori. Meliputi kategori pengembangan literasi, kategori praktisi literasi memori kebangsaan, kategori penggiat literasi, penghargaan tingkat kegemaran membaca, penghargaan perpustakaan daerah, kategori penerbit OPD, kategori BUMN/BUMD lembaga kementerian, kategori penerbit perguruan tinggi, kategori penerbit swasta hingga kategori terbaik penyelenggara kearsipan.
Gubernur Khofifah menyerahkan penghargaan tersebut kepada individu maupun lembaga didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Ir Tiat S Suwardi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gubernur Khofifah Resmikan Gallery Majapahit dan Wali Limo Disperpusip Jatim
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |