https://jatim.times.co.id/
Berita

Emak-Emak di Banyuwangi Menjerit, Keluhkan LPG 3 Kilogram yang Mendadak Langka

Senin, 01 Juli 2024 - 20:07
Emak-Emak di Banyuwangi Menjerit, Keluhkan LPG 3 Kilogram yang Mendadak Langka Gas LPG 3 kilogram mulai langka di Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Emak-emak di Banyuwangi, Jawa Timur, menjerit. Mereka mengeluhkan ketersediaan gas LPG 3 kilogram (kg) yang belakangan mendadak langka alias sulit ditemui. 

Pantauan di lapangan, kelangkaan LPG tabung melon di Bumi Blambangan, sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Bukan hanya stok yang makin susah didapat. Tapi di sejumlah daerah, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas bersubsidi tersebut juga meningkat. Dari yang seharusnya Rp16 ribu per tabung, melonjak diangka Rp 21-22 ribu per tabungnya.

Maka jangan heran, secara perlahan emak-emak mulai teriak. Mereka kelimpungan lantaran tak bisa dengan mudah mendapat komoditi vital aktivitas memasak.

“Untuk beli gas LPG 3 kilogram, harus keliling. Kadang keliling ke sejumlah toko tetap tidak mendapat barang,” ucap Atimah, emak-emak asal Kelurahan Penataban, Banyuwangi, Senin (1/7/2024).

Ternyata nasib serupa juga dirasakan kalangan ibu rumah tangga hingga di wilayah Banyuwangi bagian selatan. Keberadaan gas LPG 3 kilogram diakui kian susah didapatkan.

Penelusuran TIMES Indonesia di lapangan, kelangkaan LPG tabung melon terjadi lantaran adanya pengurangan stok kiriman dari agen. Misalnya, salah satu pangkalan di Kecamatan Banyuwangi, mengaku saat ini hanya bisa mendapat kiriman satu kali dalam seminggu. Itu pun kuota sangat terbatas. Jika biasanya per satu kiriman bisa mendapat jatah hingga 150 tabung, kini hanya 25 tabung saja per minggu.

Hal yang sama juga diakui pangkalan LPG 3 kilogram di wilayah Kecamatan Giri. Sebelumnya, penyedia LPG melon ini bisa mendapat 300 tabung per satu kiriman. Tapi, belakangan hanya diberi jatah 50 tabung saja. Itu pun satu kali kiriman dalam sepekan, yakni tiap hari Jumat.

Dari fenomena diatas, maka jangan heran jika wajah gas LPG 3 kilogram makin sulit ditemukan kaum emak-emak.

Meski banyak ibu rumah tangga menjerit, pihak PT Pertamina Patra Niaga Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus), menyatakan bahwa stok LPG 3 kilogram di pangkalan sudah sesuai kuota rasio. Namun, kalau untuk pedagang eceran alias bukan pangkalan resmi, pihaknya tidak bisa memastikan.

“Kalau gas melon di pengecer habis, monggo beli di pangkalan,” kata Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

Ahad menjelaskan, untuk rasio kewajaran penggunaan gas LPG 3 kilogram untuk tiap keluarga dengan 5 orang anggota keluarga, membutuhkan sekitar 3 sampai 4 tabung dalam sebulan.

“Kami bagian mencatat di pangkalan untuk melihat jumlah pembelian yang wajar sesuai data. Hal ini juga sebagai upaya untuk melaksanakan subsidi tepat sasaran,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022, bagi pengusaha seperti hotel, usaha binatu, tani tembakau, pertanian, jasa las, batik, peternakan dan restoran dilarang menggunakan LPG 3 kilogram.

Pertamina berharap peran masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan dalam penggunaan LPG 3 kilogram agar tepat sasaran. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.