https://jatim.times.co.id/
Berita

Mengenal Lebih Dekat Motif Batik Mojokerto

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 15:40
Mengenal Lebih Dekat Motif Batik Mojokerto Erika Indah Puspita saat menunjukkan salah satu karya batik Kota Mojokerto, Sabtu (02/10/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MOJOKERTO – Mojokerto yang terletak di 50 km barat daya, Kota Surabaya menyimpan sejarah yang erat kaitannya dengan ibukota Majapahit. Salah satu kerajaan Hindu-Budha terbesar di Nusantara.

Banyak sekali peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit di Mojokerto baik berupa adat, warisan, seni, dan budaya. Seni membatik adalah salah satunya. Jenis dan ragam batik di Kota Mojokerto cukup beragam.

"Jenis Batik di Kota Mojokerto cukup banyak ya, ada rawa inggek, rawa kloso, surya Majapahit, sekar jagad, daun talas, isek gringsing, alas majapahit, lalu kororenteng, bunga cinta Majapahit, jadi itu motif yang sudah dipatenkan," ungkap Pengelola utama Toko Batik Erna Kota Mojokerto, Erika Indah Puspita.

Memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober, berikut ragam motof batik Mojokerto dan penjelasanya.

1. Motif Rawan Inggek

Batik-Mojokerto-4.jpgMotif batik Rawan Inggek. (Dok. Pinterest)

Motif ini diberi nama Rawan Inggek karena memiliki latar berupa garis yang berkelok-kelok. Garis yang berkelok-kelok ini disebut rawan, yang berasal dari kata “rawa” yang mendapat imbuhan “an”. Yang menjadi motif utama adalah burung dan bunga sedangkan motif pelengkapnya adalah kupu-kupu dan surya majapahit.

2. Motif Rawan Kloso

Motif ini diberi nama Rawan Klasa karena latarnya berbentuk menyerupai anyaman tikar (klasa). Yang menjadi motif utama adalah sepasang sawat yang menyerupai sayap burung garuda yang memberi kesan gagah. Sedangkan motif pelengkapnya berupa daun dan bunga-bunga kecil di sekitarnya. Motif ini diberi warna sogan (dominan cokelat) sehingga menimbulkan kesan klasik.

3. Motif Surya Majapahit

Motif ini diberi nama Surya Majapahit karena motif utamanya berupa surya majapahit yang merupakan lambang dari Kerajaan Majapahit. Motif ini sering dijumpai pada candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Surya Majapahit berbentuk cakra segi delapan ini merupakan gambaran dari 9 dewa yang dipuja oleh penduduk Majapahit. Untuk motif pelengkapnya berupa buah maja. Latar dari motif ini berwarna hitam polos tanpa adanya isen-isen.

4. Motif Mrico Bolong

Motif ini diberi nama Mrico Bolong karena memiliki latar berupa bulatan-bulatan kecil seperti merica yang tampak berlubang. Yang menjadi motif utama adalah burung dan bunga sedangkan motif pelengkapnya adalah kupu-kupu. Motif ini diberi warna sogan (dominan berwarna cokelat).

5. Sisik Gringsing

Batik-Mojokerto-6.jpgMotif batik sisik gringsing. (Dok. jawatimuran.wordpress.com)

Motif ini diberi nama Sisik Gringsing karena memiliki latar berbentuk seperti sisik ikan. Yang menjadi motif utama adalah burung dan bunga sedangkan motif pelengkapnya adalah kupu-kupu. Motif ini memiliki kesamaan dengan motif Mrico Bolong dari segi motif utama dan motif pelengkapnya namun yang membedakan keduanya adalah latar dari kedua motif ini. Motif ini diberi warna sogan (dominan cokelat) sehingga menimbulkan kesan klasik.

6. Motif Pring Sedapur

Motif ini diberi nama Pring Sedapur yang diambil dari rumpun bambu yang menjadi motif utama. Sedangkan motif pelengkapnya adalah burung merak yang bertengger di rumpun bambu tersebut. Latar dalam motif ini dibuat dengan cara meremukkan malam yang digunakan untuk menutup latar kain sehingga warna lain bisa dimasukkan dan menimbulkan kesan retak-retak. Motif ini diberi warna sogan (dominan cokelat) sehingga menimbulkan kesan klasik.

7. Motif Daun Talas

Motif ini diberi nama Daun Talas karena motif utamanya berupa daun talas. Daun talas sendiri merupakan daun dari tanaman umbi-umbian yang berdaun lebar yang sering dijumpai di Kota Mojokerto. Motif pelengkap dari motif ini adalah buah talas. Untuk latarnya menggunakan warna biru dengan isen-isen cecek.

8. Motif Koro Renteng

Motif ini diberi nama Koro Renteng karena motif utamanya adalah buah koro yang ditunjukkan oleh bulatan-bulatan kecil bewarna cokelat yang di dalamnya terdapat isen-isen cecek sebanyak tiga cecek. Sedangkan renteng menunjuk pada daun yang di-renteng (disusun berjajar). Motif ini memiliki latar polos bewarna putih yang terlihat seperti didominasi oleh isen-isen sawutan yang terdapat pada tepian setiap bentukan motif.

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.