TIMES JATIM, JOMBANG – Dalam upaya melestarikan kekayaan budaya Indonesia, sebuah komunitas bernama Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) Kabupaten Jombang, yang terdiri dari sekelompok ibu-ibu berbakat, telah berhasil menjaga tradisi berpakaian kebaya dan batik tetap hidup. 

Melalui dedikasi dan kreativitas mereka, komunitas ini telah menginspirasi banyak orang untuk mengenakan kebaya dan memperkenalkan kembali keindahan batik kepada generasi muda. 

KKI di kota santri sudah ada 58 anggota yang terdiri dari perempuan yang memiliki minat yang sama terhadap kebaya dan batik. 

Hj. WE. Tjitrawatie Ketua KKI Jombang mengatakan KKI memiliki visi untuk menjaga warisan budaya tradisional ini agar tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari. 

"Anggota komunitas ini tidak hanya mengenakan kebaya dan batik dalam berbagai acara, tetapi juga mengembangkan berbagai kreasi modern dengan sentuhan tradisional," ungkap Tjitrawatie usai menyelenggarakan Halal Bihalal di rumahnya, Jalan Achmad Dahlan No. 29 Jombang, Sabtu (27/5/2023). 

Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Mbak Oci ini menjelaskan tujuan utama komunitas ini yakni  ingin mengingatkan masyarakat tentang keindahan dan keunikan kebaya dan batik sebagai simbol identitas budaya Indonesia. 

"Akhir-akhir ini banyak negara tetangga yang mengeklaim kebudayaan Indonesia menjadi kebudayaan mereka. Melalui pemakaian dan promosi yang tepat, kami berharap tradisi ini akan tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang oleh bangsa kita sendiri," ujar Mbak Oci. 

Para anggota KKI Kabupaten Jombang secara aktif mengadakan berbagai kegiatan untuk memperkenalkan kebaya kepada masyarakat. Mereka sering mengadakan pameran, lokakarya, dan pertunjukan busana tradisional. 

"Selain itu, kami juga memberikan pelatihan dan kursus kepada generasi muda untuk mengajarkan teknik-teknik tradisional dalam pembuatan kain batik dan kebaya," paparnya. 

Keberhasilan KKI Kabupaten Jombang dalam melestarikan budaya berpakaian kebaya telah diakui secara luas. Kehadiran mereka dalam acara-acara budaya dan festival lokal telah menjadi sorotan dan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. 

Sementara itu, Nunuk Rachmawati salah satu anggota dalam komunitas itu mengaku sangat senang bisa melestarikan budaya kebaya yang merupakan budaya pakaian khas nusantara. 

"Komunitas ini merupakan contoh nyata bagaimana kita dapat menjaga kekayaan budaya kita. Saya mengajak semua masyarakat Jombang untuk mengenakan kebaya dan batik dengan bangga, serta mendukung inisiatif KKI dalam melestarikan tradisi berpakaian kita," ujarnya. 

KKI Kabupaten Jombang telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam melestarikan dan menghidupkan kembali tradisi berpakaian kebaya di masyarakat. 

"Melalui kreativitas, semangat, dan dedikasinya mari kita lestarikan budaya berpakaian kebaya saat menghadiri suatu acara. Bangga berkebaya bangga budaya nusantara," tuturnya. (*)