TIMES JATIM, SURABAYA – Prestasi akademik kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA Surabaya). May Trheya Kasih, mahasiswi Jurusan Administrasi Publik, berhasil meraih Silver Medal dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37.
Capaian tersebut menjadi bukti konsistensi Trheya dalam mengembangkan riset yang tidak hanya kompetitif di tingkat nasional, tetapi juga relevan dengan persoalan publik. Isu darurat pengelolaan sampah perkotaan yang ia angkat bahkan dikembangkan lebih lanjut menjadi skripsi sekaligus artikel ilmiah bereputasi internasional.
Dalam skripsinya, Trheya mengkaji pelaksanaan Program Waste to Energy (WTE) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Kota Surabaya. Penelitian tersebut berjudul “Efektivitas Program Waste to Energy dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan: Studi Kasus PLTSa Benowo Kota Surabaya” dan telah diujikan dalam seminar hasil pada Rabu (24/12/2025).
Tidak berhenti pada penyusunan skripsi, riset yang sama juga dipublikasikan dalam prosiding terindeks Scopus dengan judul “Effectiveness of the Waste to Energy Program in Urban Waste Management: Case Study of the Benowo Waste to Energy Plant in Surabaya”. Artikel tersebut dipresentasikan dalam International Conference on Environmental Community for Sustainable Future (ICECOFFE) 2025 pada Kamis (20/11/2025).
Trheya mengungkapkan, ketertarikannya mengangkat isu pengelolaan sampah didorong oleh kondisi darurat sampah perkotaan yang semakin kompleks dan membutuhkan solusi berkelanjutan.
“Darurat pengelolaan sampah perkotaan menjadi isu strategis nasional yang harus dicari jalan keluarnya, termasuk di Kota Surabaya. Pertumbuhan penduduk yang berbanding lurus dengan peningkatan timbulan sampah mendorong adanya inovasi, salah satunya Program Waste to Energy di PLTSa Benowo. Kondisi ini mendorong saya untuk meneliti efektivitas Program WTE secara komprehensif,” ujar Trheya, Senin (29/12/2025).
Menariknya, UNESA memiliki kebijakan kelulusan tanpa skripsi bagi mahasiswa berprestasi di tingkat nasional, termasuk peraih medali PIMNAS. Namun, Trheya memilih tetap menempuh proses akademik dengan menyusun karya ilmiah sebagai bentuk tanggung jawab intelektual.
“Walaupun bisa lulus tanpa skripsi, tidak ada proses yang instan. Saya tetap membuat mini skripsi sesuai format kampus dan memublikasikan artikel prosiding terindeks Scopus sebagai tanggung jawab intelektual. Proses saya memang berbeda, tetapi saya bangga bisa berproses sejauh ini,” ungkapnya.
Prestasi yang diraih Trheya mendapat apresiasi dari civitas akademika UNESA. Keberhasilannya meraih Silver Medal PIMNAS ke-37 sekaligus publikasi ilmiah internasional menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan tata kelola lingkungan berkelanjutan.(*)
| Pewarta | : Imadudin Muhammad |
| Editor | : Imadudin Muhammad |