TIMES JATIM, GRESIK – Demi menyukseskan program tiga juta rumah subsidi yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, pengembang Hunian di Gresik mengikuti forum belajar pengembangan perumahan subsidi yang diinisiasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman RI di Bogor Jawa Barat.
Salah satu pengembang yang ambil bagian dalam forum tersebut adalah Griya Mitra Pristama (GMP) Future Estate.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh owner GMP, Siti Muntamah, bersama tim legal dan konsultan hukum GMP, yakni Debby Puspita Sari, M. Azzamul Abid, M. Faisal Farhan, serta Chandra Sapta Nugraha.
Menariknya, dari dua ribuan pengembang yang mendaftar, hanya 150 pengembang saja yang dipilih. Salah satunya GMP, yang menjadi satu-satunya perwakilan pengembang dari Kabupaten Gresik yang hadir dalam forum eksklusif tersebut.
Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP RI, Sri Haryati menegaskan bahwa program 3 juta rumah bukan sekadar angka di atas kertas. Pemerintah telah menetapkannya sebagai satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) periode 2025–2029.
"Sektor perumahan memiliki multiplier effect yang besar dengan mampu memberi dampak langsung terhadap 110 sektor ekonomi dan dampak tidak langsung kepada 75 sektor ekonomi," katanya, Selasa (30/12/2025).
Pemerintah kata dia menjanjikan relaksasi kebijakan KUR untuk memastikan para pelaku usaha seperti GMP memiliki ketersediaan dana guna menyediakan produk hunian dengan harga yang tetap terjangkau bagi masyarakat.
Sementara itu, Siti Muntamah, keikutsertaannya dalam pelatihan ini adalah bukti keseriusan mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam menyediakan hunian bagi rakyat. Sekembalinya dari Bogor, ia sudah bersiap "tancap gas" mengeksekusi proyek di Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Gresik.
Targetnya menyediakan rumah dengan harga mulai dari Rp166 juta dan cicilan ringan di angka Rp1 jutaan per bulan. Langkah strategis GMP ini secara khusus menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Keikutsertaan kami merupakan bentuk keseriusan dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto terkait penyediaan rumah subsidi. Nantinya kami akan menjual rumah dengan harga sangat terjangkau dan bebas PPN bagi yang memenuhi persyaratan," ungkapnya.
Legal dan Konsultan Hukum GMP, Debby Puspita Sari yang turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa lokasi di Kedamean dipilih karena masih sangat memungkinkan untuk menerapkan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam menyediakan hunian layak dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini kami tujukan bagi segmen MBR karena di kawasan ini masih memungkinkan menggunakan skema pembiayaan FLPP," ungkap Debby.
Melalui bekal ilmu dari para pakar di Bogor, GMP Future Estate kini bersiap mengubah lahan di Slempit Kedamean untuk dijadikan kawasan perumahan subsidi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pengembang Hunian Gresik Bakal Wujudkan Perumahan Subsidi di Desa Slempit
| Pewarta | : Akmalul Azmi |
| Editor | : Deasy Mayasari |