TIMES JATIM, JOMBANG – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Jombang (PC PMII Jombang) resmi dilantik dan menyatakan kesiapan menjadi barometer era baru gerakan PMII. Pelantikan digelar di Aula MAN 4 Jombang, kawasan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Senin (29/12/2025).
Momentum pelantikan tersebut menandai dimulainya masa khidmat kepengurusan baru PC PMII Jombang masa khidmah 2025-2026 yang diharapkan mampu menghadirkan gerakan mahasiswa Islam yang progresif, berakar pada nilai Ahlussunnah wal Jamaah, serta adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk pesatnya kemajuan teknologi digital.
Ketua PC PMII Jombang, Suhalif Hosaini, menegaskan bahwa PMII Jombang tidak ingin sekadar menjalankan rutinitas organisasi, tetapi berkomitmen membangun gerakan kader yang relevan dengan tantangan era teknologi.
“Memasuki era teknologi dan kecerdasan digital, PMII tidak boleh tertinggal. Kader PMII Jombang harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat perjuangan, bukan justru terjebak menjadi korban disinformasi dan pragmatisme digital,” ujar Suhalif dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (30/12/2025).
Menurutnya, PC PMII Jombang akan memperkuat kaderisasi berbasis intelektualitas, literasi digital, serta kepekaan sosial agar kader mampu hadir di tengah masyarakat sebagai agen perubahan yang solutif.
“Kami tidak ingin menjadi penonton dalam era baru PMII. Kami siap untuk menjadi motor penggerak sekaligus barometer era baru PMII. Seperti yang diharapkan PB PMII saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur, Muhammad Ivan Akiedozawa atau yang akrab disapa Cak Edo, menyampaikan bahwa Jombang memiliki posisi strategis dalam peta gerakan PMII, baik secara historis maupun kultural.
“Era teknologi menuntut PMII bertransformasi. Gerakan kader hari ini tidak cukup hanya turun ke jalan, tetapi juga harus hadir di ruang digital untuk membangun narasi keumatan, kebangsaan, dan keadilan sosial,” kata Cak Edo.
Cak Edo menegaskan, transformasi digital harus tetap berpijak pada Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII yang menempatkan keseimbangan antara dzikir, fikir, dan amal sholeh sebagai fondasi gerakan mahasiswa Islam.
“Kalau melihat historisnya, PMII Jombang memiliki sejarah yang panjang. Bahkan perumus dari NDP juga berasal dari kader Jombang. Maka tak heran jika harusnya PMII Jombang sekarang bisa jauh lebih baik dari para terdahulunya,” papar Cak Edo.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar PMII, M. Shofiyulloh Cokro, dalam arahannya mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh menjauhkan kader PMII dari akar nilai pesantren dan etika perjuangan.
“Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan, kader PMII harus tetap berpegang pada nilai Aswaja dan etika. Teknologi harus menjadi instrumen pengabdian, bukan menggantikan nalar kritis dan kepekaan sosial,” tegas Gus Shofi.
Pria yang akrab disapa Gus Shofi itu juga mengutip pandangan ulama pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari, yang menekankan bahwa ilmu pengetahuan harus diabdikan untuk kemaslahatan umat dan bangsa, bukan untuk kepentingan pribadi maupun kekuasaan.
“Kami berharap dengan semangat era baru, PC PMII Jombang dapat menghadirkan gerakan yang tidak hanya kuat dalam wacana, tetapi juga nyata dalam pengabdian sosial, penguatan intelektual kader, dan advokasi kepentingan masyarakat di era digital,” harapnya.
Pelantikan PC PMII Jombang ini sekaligus menjadi momentum konsolidasi kader dalam memperkuat peran PMII sebagai organisasi mahasiswa Islam yang moderat, inklusif, serta berkomitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Resmi Dilantik, PC PMII Jombang Nyatakan Siap Jadi Barometer Era Baru
| Pewarta | : Rohmadi |
| Editor | : Deasy Mayasari |