https://jatim.times.co.id/
Berita

Cerita Halimatus Sa'diyah, Anak Kuli Bangunan yang Diterima di UGM

Kamis, 24 Juni 2021 - 08:03
Cerita Halimatus Sa'diyah, Anak Kuli Bangunan yang Diterima di UGM Halimatus Sa'diyah di depan rumahnya di Probolinggo, anak seorang kuli bangunan yang lolos SNMPTN program KIP Kuliah di UGM Yogyakarta yang merupakan Alumni SMA Darul Ulum Unggulan Jombang (Foto : Dok. Halimatus Sa'diyah)

TIMES JATIM, JOMBANG – Hati berbunga-bunga dan rasa syukur tak terhingga, begitulah perasaan yang menggambarkan hati Halimatus Sa'diyah. Perempuan anak seorang kuli bangunan ini dinyatakan diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta

Perempuan alumni SMA Darul Ulum 2 Unggulan, Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang ini berhasil lolos SNMPTN 2021 program KIP Kuliah dari pemerintah dengan jurusan Depatermen Matematika, Fakultas MIPA, UGM Yogyakarta.

Rasa syukur terus dipanjatkan oleh Halimatus Sa'diyah. Apa yang sudah diperjuangkan dan pengorbanannya selama ini telah ia petik buahnya keberhasilannya. Giat belajar dan tekun dalam belajarnya selama ini telah berbuah manis.

"Alhamdulillah, seneng banget pasti. Semua ini berkat doa dan dukungan orang tua. Dan ini saya persembahakan untuk kedua orang tua saya semoga dengan lolosnya saya di SNMPTN dengan program KIP Kuliah ini dapat bermanfaat dan meringankan beban ora tua saya," kata Halimatus Sa'diyah, Kamis (24/6/2021).

Keluarga Kurang Mampu

Rasa syukur Halimatus Sa'diyah semakin besar setelah dinyatakan lolos SNMPTN program KIP Kuliah yang membuat dirinya punya harapan besar untuk melanjutkan studi diperguruan timggi favoritnya.

Pasalnya Halimatus Sa'diyah berasal dari keluarga yang taraf ekonominya tergolong sebagai keluarga menengah ke bawah. Bapaknya yang bernama Zainudin (54) yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya bernama Siti Fatimah hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang tinggal di Dusun Bringin RT 17/RW 07, Pondok  Wuluh, Leces, Probolinggo, Kota Probolinggo Jawa Timur,

"Bapak tiap hari kerja sebagai kuli bangunan sedangkan ibu dirumah tidak bekerja, ya ngurusi rumah saja," jelasnya.

Remaja yang akrab disapa Sa'diyah ini, sempat berpikir dan tidak yakin dirinya bisa melanjutkan kuliah diperguruan tinggi favorit. Dengan pendapat orang tua yang tidak menentu sebagai tukang kuli bangunan yang hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

Zainudin yang setiap harinya bekerja sebagai kuli bangunan hanya mempunyai penghasilan 65 ribu setiap harinya. Serta harus menanggung empat anggota keluarga.

"Bapak sekarang sudah tua, ditambah lagi bapak mempunyai riwayat pentakit liver sejak umur 35 tahun lalu yang mengharuskan berobat jalan setiap waktu. Namun, saya bangga punya bapak seperti beliau. Ia tak pernah patah semangat dan putus asa untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya," ungkap Sa'diyah.

Siswa Berprestasi

Berlatar belakang keluarga kurang mampu dengan kehidupan yang sangat sederhana serta merasakan hidup dalam serba kekurangan sejak kecil, tak membuat Sa'diyah berkecil hati. Ia malah semakin semangat belajar dan mempunyai cita-cita tinggi untuk merubah keadaan keluarganya untuk bisa sukses.

Terbukti mulai sejak duduk di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), Sa’diyah selalu meraih prestasi di setiap jenjang pendidikan yang ia laluinya.

Dara kelahiran Probolinggo, 27 April 2003 berhasil lulus dari SDN 1 Pondok Wuluh tahun 2015, SMPN 1 Leces Excellent Class tahun 2018 dan SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang, Cambridge International School ID 113 tahun 2021.

Ia menempuh pendidikan SD normal selama 6 tahun dan di setiap akhir semester selalu mendapat ranking 1. Di jenjang SD ini, ia mengikuti ekstrakurikuler kepramukaan dan pernah mencoba untuk yang pertama kali cerdas cermat tingkat kecamatan tetapi belum berhasil.

Berlanjut jenjang SMP, ia tempuh normal selama 3 tahun dan di setiap akhir semester juga selalu mendapat ranking 1 dan 2. Di SMP, ia juga mengikuti ekstrakurikuler kepramukaan dan sempat mengikuti OSN Matematika serta pernah menjadi Duta Adiwiyata Mandiri Nasional.

"Sejak duduk di bangku SMP sudah pernah ikut olimpiade, namun belum sempat juara. Saya juga aktif di organisasi Remaja Masjid dikampung sebagai sekretaris," bebernya.

Melalui dua jenjang pendidikan sebelumnya, di bangku SMA ia mencoba pengalaman yang sangat berbeda. Saat menempuh pendidikan SMA, ia memilih di pondok pesantren Darul Ulum Jombang.

Di jenjang pendidikan SMA inilah, menurutnya, lingkup pertemanan dan saingan yang semula hanya 1 kecamatan menjadi se-Indonesia karena santri Darul Ulum berasal dari berbagai daerah tentu tingkat persaingan menjadi semakin ketat.

“Alhamdulillah di setiap semesternya saya tetap bisa mempertahankan ranking 1 dan 2 serta pararel 5 dari 354 siswa di akhir wisuda," jelasnya.

Di bangku SMA, Sa'diyah pernah mendapatkan pengalaman organisasi Science And Social Olympiad Nasional (SSO) sebagai koordinator soal Fisika dan Ipa terpadu selama 2 tahun berturut-turut di SMA Darul U’lum 2 dan sebagai koordinator umum di Asrama Al-Kautsar selama 1 tahun di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.

Di bangku SMA, Sa'diyah mengikuti ekstrakurikuler cambridge examination, tahfidz, club bahasa inggris, dan teknologi informatika. Sedangkan prestasi yang berhasil ia raih Gold Medal International Science And Invention Fair 2020, Juara 3 Nasional Olimpiade Mipa dan Farmasi yang diselenggarakan Unair, juara 1 lomba KOPSI tingkat Sekolah dan Cambridge Examination Grade C 5.

Meski mengikuti banyak kegiatan ekstra, nilai akademik SMA Halimatus rata-rata di setiap semester minimal 90. Ia pun selalu mendapat ranking 1 dan 2 mulai dari kelas X semester 1 hingga kelas XII semester 5.

Ia mengaku bisa mendapatkan nilai akademik yang baik karena selalu membersihkan pikiran-pikiran selain menuntut ilmu. Disamping itu, ia selalu menanamkan dalam diri untuk bisa berhasil meraih cita-cita sehingga senantiasa memprioritaskan belajar secara tertata.

“Yang penting juga jangan menunda-nunda tugas, selalu berdoa dan tawakal serta mengatur waktu dengan mendahulukan yang utama baru yang sekunder, tersier. Selama tugas primer belum terselesaikan jangan mengerjakan yang sekunder," ungkapnya.

Lolos SNMPTN di UGM Yogyakarta

Prestasi meraih Gold Medal International Science and Invention Fair 2020 merupakan faktor yang mungkin turut mendorong ia lolos diterima di Fakultas MIPA UGM jalur SNMPTN. Terbukti temannya yang satu tim dalam meraih prestasi ini juga diterima di ITS jalur SNMPTN dan soal ini ia memiliki cerita tersendiri.

Ia menceritakan keikutsertaan lomba Internasional Science and Invention Fair 2020 adalah coba-coba. Sa'diyah mengaku hanyalah anak biasa yang hanya memiliki ranking kelas. Tetapi ia yakin berawal dari coba-coba, semua pasti bisa jika dikerjakan dengan bersungguh-sungguh.

Ia mengaku sebagai inisiator mengikuti lomba ini dengan mengajak seorang teman dan guru pembimbing. Bertiga berkomitmen untuk tidak memberitahu soal ini kepada pimpinan kurikulum di sekolah.

“Karena jika lapor ke pimpinan kurikulum, lalu saya tidak lolos pasti akan malu. Maka saya lakukan secara diam-diam karena saya tahu, jika anak SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang mengikuti lomba pasti akan menang minimal tingkat kabupaten," tuturnya.

Sa'diyah bercerita untuk pendaftaran awal gratis. Baru setelah dinyatakan lolos di tahap penyisihan melakukan pembayaran sebesar 3 juta/tim. Pengumuman babak penyisihan bertepatan dengan diberlakukan Lock Down dikarenakan awal pandemi sekitar bulan Maret 2020. Nampaknya pengumuman lolos yang diterima oleh guru pembimbing ternyata diteruskan ke pimpinan kurikulum.

“Disinilah saya kaget, menerima kabar gembira lolos bukan dari guru pembimbing melainkan dari pimpinan kurikulum via telepon," ujarnya.

Setelah mendapat amanah seperti itu, akhirnya yang tadinya hanya coba-coba mendapat dukungan penuh sekolah dan membuahkan hasil Gold Medali. Sa'diyah hanya berkeyakinan dan percaya bahwa semua orang memiliki peluang bisa berkiprah di tingkat Internasional. Siapapun itu, yang penting tetap fokus, bersungguh-sungguh dan yakin terhadap apa yang kita kerjakan.

Kini Halimatus bersiap diri menjadi mahasiswa baru di Jurusan Matematika Fakultas MIPA UGM Yogyakarta. Ia mengatakan alasan sederhana kenapa memilih matematika karena ia mencintai matematika dan ingin menjadi dosen. "Alhamdulillah, setelah dinyatakan lolos ke UGM saya ngabari orang tua dan mereka terharu. Apa yang menjadi doa dan cita-cita saya sudah dikabulkan oleh Allah SWT," ucap Halimatus Sa'diyah. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.