TIMES JATIM, BONDOWOSO – Di Kabupaten Bondowoso sudah ada tiga lagu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), untuk mendukung Proram Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ketiga SPPG itu berada di Kecamatan Pujer, Jambesari Darus Sholah (DS), dan Pakem. Sebelumnya, hanya ada satu dapur induk yang beroperasi di Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso.

Komandan Kodim 0822/Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani mengesankan, ketiga dapur baru tersebut sudah lolos verifikasi dan validasi dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Menurutnya, seluruh aspek teknis dan administratif telah dinyatakan memenuhi standar.

"Kondisi bangunan sudah sesuai, perlengkapan data-data yang diberikan kita cek satu-satu sudah sesuai. Karyawan sudah dilaksanakan interview," kata dia, saat melakukan peninjauan Selasa (17/6/2025) kemarin. 

Letkol Achmad Yani menambahkan, dapur-dapur mandiri ini merupakan inisiatif dari mitra lokal yang mendaftar melalui situs resmi BGN. 

Setelah diverifikasi dan dinyatakan lolos, mereka tinggal menunggu petunjuk pelaksanaan untuk mulai beroperasi. Targetnya, ketiga dapur ini bisa aktif saat tahun ajaran baru dimulai.

Sementara untuk satu SPPG bisa mencakup hingga 4.000 siswa dengan jangkauan maksimal 4 kilometer. “Sehingga harapannya saat pendistribusian masih layak,” imbuhnya.

Ia juga memastikan bahwa seluruh tenaga kerja di dapur SPPG ini merupakan warga lokal Bondowoso.

Sementara itu, Lina Tri Puspita Sudarmo Fitri, mitra penyelenggara SPPG di Kecamatan Jambesari DS, mengaku seluruh proses pendaftaran dan verifikasi tidak dipungut biaya.

"Tinggal proses pengajuan proposal, masih menunggu turunnya dana dari pusat," katanya.

Di sisi lain, Fajar Adimi, ahli gizi di dapur SPPG Pujer menjelaskan, bahwa standar gizi makanan yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah tetap mengacu pada ketentuan BGN. Mereka bahkan telah menyiapkan 20 jenis menu bergiliran.

"Di setiap menunya akan ada karbohidrat, lauk nabati, lauk hewani, sayuran, buah-buahan. Jika lauknya berupa telur akan ditambahkan susu," terang Fajar.(*)