TIMES JATIM, BANYUWANGI – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan pariwisata berkelanjutan melalui gelaran Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang digelar, Jumat (12/12/2025), di Pantai Antlantis, Labuan Bajo.
Kegiatan rutin ini menjadi bagian dari implementasi program unggulan Kementerian Pariwisata dalam memajukan destinasi yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Aksi dimulai dengan pengarahan singkat kepada seluruh peserta, dilanjutkan dengan pembagian peralatan kebersihan yang telah disiapkan panitia.
Para peserta yang terdiri dari pegawai BPOLBF kemudian bergerak menyisir kawasan Pantai Antlantis, mengumpulkan sampah yang tersebar di area pesisir serta titik-titik yang berpotensi mencemari lingkungan wisata.
Hasilnya, sebanyak 74 kilogram sampah residu berhasil dikumpulkan dari kegiatan tersebut. Seluruh sampah kemudian dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Warloka untuk diproses lebih lanjut melalui kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat. Langkah ini tidak hanya membersihkan kawasan pantai, tetapi juga memastikan pengelolaan sampah dilakukan sesuai standar yang berlaku.
Peserta Gerakan Wisata Bersih BPOLBF di Pantai Antlantis, Labuan Bajo. (Foto: Dok. TIMES Indonesia).
Pelaksana Tugas Plt Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyampaikan bahwa pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih merupakan bentuk nyata komitmen dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan destinasi, khususnya di area wisata prioritas seperti Labuan Bajo.
“Gerakan Wisata Bersih kami dorong sebagai bagian dari sistem pengelolaan destinasi yang berkelanjutan. Dengan menjaga lingkungan secara konsisten, kita memastikan wisatawan mendapatkan pengalaman terbaik dan masyarakat memperoleh manfaat jangka panjang,” ujar Marhen.
BPOLBF berharap pelaksanaan rutin GWB dapat memupuk kesadaran kolektif berbagai pihak mulai dari masyarakat, pelaku usaha, hingga wisatawan untuk turut serta dalam upaya menjaga kualitas lingkungan. Pasalnya, keberlanjutan pariwisata Labuan Bajo tidak hanya bergantung pada keindahan alamnya, tapi juga pada kemampuan semua pihak untuk merawat dan mempertahankannya. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |