TIMES JATIM, JAKARTA – Berolahraga saat berpuasa tetap bisa dilakukan, tetapi intensitasnya perlu diperhatikan.
Menurut Dr. Fadzil Hamzah, dokter spesialis kedokteran olahraga di Changi General Hospital (CGH), aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga sedang umumnya aman. Namun, melakukan latihan dengan intensitas tinggi atau durasi panjang—terutama jika tidak terbiasa—dapat menurunkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, jenis latihan seperti ini tidak disarankan selama puasa.
Berapa Banyak Olahraga yang Disarankan Saat Puasa?
Menurut Dr. Fadzil, jumlah dan intensitas olahraga yang dianjurkan selama puasa sangat bergantung pada tingkat aktivitas fisik sebelum Ramadan.
Jika Anda jarang berolahraga mulailah dengan intensitas rendah dan tingkatkan secara bertahap dan usahakan tetap aktif setiap hari
Jika Anda sudah Terbiasa berolahraga maka tetap lakukan aktivitas fisik seperti biasa, tetapi jangan menambah intensitas, frekuensi, atau durasi latihan selama puasa. Selain itu, orang yang berpuasa baiknya fokus pada pemeliharaan kebugaran, bukan meningkatkan performa.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga Saat Puasa?
Waktu terbaik untuk berolahraga tergantung pada preferensi pribadi, tetapi masing-masing waktu memiliki kelebihan dan kekurangan:
-
Pagi setelah sahur
-
Kelebihan: Tubuh memiliki energi setelah makan sahur
-
Kekurangan: Berisiko dehidrasi karena tidak bisa minum hingga waktu berbuka
-
Sore sebelum berbuka (Iftar)
-
Kelebihan: Bisa langsung makan dan minum untuk pemulihan setelah olahraga.
-
Kekurangan: Energi terbatas karena belum mendapat asupan sebelum latihan
-
Malam setelah berbuka (Iftar)
Kelebihan: Bisa minum dan makan sebelum serta setelah olahraga - Kekurangan: Jika terlalu dekat dengan waktu tidur, bisa mengganggu kualitas istirahat. Disarankan untuk tidak berolahraga 1-2 jam sebelum tidur agar tubuh bisa lebih rileks
Bagaimana Menghindari Rasa Haus Saat Berolahraga Saat Puasa?
Dehidrasi adalah salah satu risiko utama saat berolahraga dalam kondisi berpuasa. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan cairan dengan baik selama waktu berbuka hingga sahur.
- Minumlah 8-12 gelas air (sekitar 2 liter) setiap hari antara berbuka dan sahur
- Hindari minuman berkafein seperti kopi, karena bersifat diuretik dan dapat meningkatkan risiko dehidrasi
- Pastikan tubuh tetap terhidrasi untuk menjaga daya tahan tubuh selama puasa
Dengan mengikuti panduan ini, Anda tetap bisa berolahraga secara aman dan efektif selama Ramadan tanpa mengganggu kesehatan dan ibadah puasa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Panduan Berolahraga Saat Berpuasa: Seberapa Intens dan Kapan Waktu yang Tepat?
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |