TIMES JATIM, MALANG – Pemkot Malang akan melakukan renovasi terhadap rumah dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada tahun anggaran (TA) 2026. Rencana tersebut telah masuk dalam rancangan APBD Kota Malang.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan, renovasi sudah mendesak mengingat kondisi kedua bangunan telah lama tidak tersentuh perbaikan. Untuk rumah dinas Wawali, Pemkot mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar.
“Itu memang sudah perlu renovasi, sudah lama sekali tidak dilakukan perbaikan,” ujar Dandung, Kamis (27/11/2025).
Ia menjelaskan, renovasi tidak dilakukan secara menyeluruh, melainkan berupa penataan ruang, perbaikan bagian bangunan, dan penggantian sejumlah komponen. Bangunan juga tidak akan ditingkatkan, tetap satu lantai.
“Anggaran terbesar untuk perbaikan fisiknya, bukan furniturnya,” ungkapnya.

Menurutnya, rumah dinas Wakil Wali Kota Malang terakhir direnovasi lebih dari satu dekade lalu. Dandung juga menegaskan bahwa anggaran renovasi tersebut bukan termasuk hibah.
“Itu belanja yang diserahkan kepada masyarakat atau instansi, jadi bukan hibah,” katanya.
Untuk rumah dinas Wali Kota Malang, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp400 juta yang difokuskan pada perbaikan atap.
“Usuk-usuk dan gentengnya sudah lama tidak dipelihara. Renovasi direncanakan pada musim kemarau 2026,” jelasnya.
Pemilihan waktu renovasi dilakukan untuk menghindari gangguan terhadap aktivitas penghuni. Wali Kota tidak perlu pindah selama pengerjaan berlangsung, sedangkan Wawali Ali Muthohirin kemungkinan akan menempati rumah pribadi untuk sementara waktu.
Sementara, Wawali Ali Muthohirin membenarkan kondisi rumah dinasnya yang membutuhkan penataan ulang, terutama ruang tamu yang dinilai kurang memadai.
“Desainnya kurang representatif untuk menerima tamu. Ruang pertemuan yang sejalur dengan kamar utama sering membuat tamu merasa sungkan,” tuturnya.
Ia berharap renovasi ini dapat meningkatkan kenyamanan dan fungsi rumah dinas, tidak hanya sebagai tempat tinggal dan bekerja, tetapi juga sebagai ruang pelayanan masyarakat.
“Karena kalau saya ditawari, memang kebutuhannya untuk tamu-tamu yang belum terakomodasi dengan baik,” pungkasnya.(*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |