TIMES JATIM, MAJALENGKA – Di tengah tantangan ekonomi global, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, justru mencatatkan capaian yang menggembirakan, angka pengangguran yang selama bertahun-tahun menjadi beban sosial kini menunjukkan penurunan paling tajam dalam lima tahun terakhir.

Data resmi BPS Kabupaten Majalengka merilis bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 turun menjadi 3,62 persen dari sebelumnya 4,01 persen, penurunan ini bukan sekadar angka.

Ia menjadi simbol perubahan arah kebijakan, menandai bagaimana Pemerintah Daerah Majalengka tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun masa depan warganya.

Program Ekonomi yang Mulai Mengubah Wajah Majalengka

Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, menegaskan bahwa capaian ini adalah buah dari strategi besar pemerintah dalam memperluas akses kesejahteraan. Menurutnya, setiap kebijakan ekonomi harus bermuara pada satu hal, menghadirkan perubahan nyata bagi rakyat.

"Ketika kita serius, fokus, dan menghadirkan program yang benar-benar pro rakyat, hasilnya mulai nyata," ujar Bupati Eman Suherman, Jumat (5/12/2025).

Salah satu lokomotif penurunan pengangguran adalah Program MATA HATI, inisiatif unggulan yang menghadirkan percepatan penyerapan tenaga kerja secara sistematis, inklusif, dan bebas pungutan.

Program ini menjadi jembatan langsung antara pencari kerja dan industri, memastikan akses yang adil serta memutus peluang praktik pungli yang selama ini membebani masyarakat.

Pelatihan yang Membludak, Antusiasme yang Meledak

Dalam catatan Pemkab Majalengka, lonjakan minat pelatihan di LBK Cakraningrat menjadi bukti nyata bagaimana warga berjuang memperbaiki nasib. Target 1.000 peserta pelatihan berubah menjadi gelombang besar ketika lebih dari 4.800 warga mendaftar dan berhasil diberi pelatihan serta penyaluran kerja, bahkan termasuk kelompok disabilitas.

"Antusiasmenya luar biasa. Ini menunjukkan warga Majalengka ingin maju dan siap berkompetisi," kata Bupati Majalengka Eman Suherman.

Kerja sama Pemkab dengan puluhan industri juga mempercepat penyaluran tenaga kerja. Data kebutuhan industri dikumpulkan secara rutin, memastikan setiap lulusan pelatihan terserap sesuai kebutuhan pasar.

Tantangan Baru: Meningkatkan Kualitas SDM

Meski angka pengangguran turun, pemerintah daerah mengakui bahwa tantangan berikutnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. BPS menyebutkan 48,45 persen penduduk bekerja masih berpendidikan rendah.

Karena itu, program vokasi, peningkatan keterampilan, hingga pelatihan industri akan terus diperluas. Langkah ini, kata Bupati, bukan hanya untuk menyiapkan tenaga kerja, tetapi untuk menciptakan generasi yang mampu bersaing dalam era ekonomi baru.

Harapan Baru untuk Warga Majalengka

Mengakhiri pernyataannya, Bupati Eman menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kabupaten Majalengka, dunia usaha, dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi.

"Insya Allah, kami akan terus menghadirkan program yang berdampak langsung. Tidak hanya menurunkan pengangguran, tapi meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan warga Majalengka," ujarnya.

Dengan capaian ini, Majalengka tidak hanya bergerak maju, tetapi bergerak dengan tekad dan harapan baru bahwa masa depan ekonomi daerah dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat menuju Majalengka Langkung SAE. (*)