TIMES JATIM, FLORES – Salah satu persoalan utama yang dihadapi petani kopi di tingkat lapangan adalah rendahnya produktivitas tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menekankan pentingnya perluasan areal tanam, peremajaan tanaman kopi, serta penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dalam budidaya kopi.
Penerapan GAP menuntut penggunaan benih kopi bermutu sebagai syarat utama keberhasilan. Karena itu, penyediaan benih unggul menjadi prioritas, mengingat benih merupakan faktor kunci peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing perkebunan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketersediaan benih bermutu tersebut, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang turut ambil bagian dalam program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) berupa penyaluran 655.000 batang benih kopi arabika varietas Sigarrutang kepada petani di Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (8/12/2025).
Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya di bawah Direktorat Jenderal Perkebunan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya membantu proses distribusi benih, tetapi juga memberikan pendampingan teknis kepada petani, termasuk identifikasi kondisi lapangan, persiapan lahan, serta pemahaman awal mengenai Good Agricultural Practices (GAP). Program berlangsung sejak 12 November hingga 12 Desember 2025.
Dari total benih yang disalurkan, 145.000 batang diberikan kepada kelompok tani di Kabupaten Ngada, sementara 510.000 batang disalurkan ke kelompok tani di Kabupaten Ende.
Direktur Polbangtan Malang menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini adalah bagian dari penguatan vokasi pertanian, di mana mahasiswa diterjunkan langsung untuk belajar, mengabdi, dan menginternalisasi praktik pertanian modern melalui kegiatan nyata di masyarakat.
“Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung bersama petani, memahami tantangan produktivitas di lapangan, dan memberi solusi teknis.”
Polbangtan Malang berkomitmen untuk terus mendukung program Kementan dalam mendorong peningkatan produksi perkebunan nasional melalui sinergi pendidikan vokasi, pendampingan petani, dan implementasi teknologi di lapangan. Melalui keikutsertaan mahasiswa dalam program penyaluran benih ini, Polbangtan Malang berharap dapat menghasilkan SDM pertanian yang kompeten, adaptif, dan siap menghadapi tantangan sektor perkebunan. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |